Arab Saudi, MISTAR.ID
Arab Saudi mengeksekusi mati lima orang yang menyerang tempat ibadah di provinsi Al-Ahsa. Lima orang tewas dalam kecelakaan itu dan beberapa lainnya luka-luka.
Di antara lima pria itu ada empat orang Saudi dan satu orang Mesir. Sebuah pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri yang diterbitkan oleh Saudi Press Agency (SPA) tidak merinci kapan serangan itu terjadi, atau tempat ibadah apa yang menjadi sasaran.
Namun, provinsi Al-Ahsa adalah rumah bagi mayoritas minoritas Muslim Syiah di Arab Saudi. Menurut Kementerian Dalam Negeri Saudi, lima pria dinyatakan bersalah menyerang tempat ibadah dan menembak penjaga.
Baca juga:Â Habib Chaab Dijatuhi Hukuman Mati Oleh Iran karena Terorisme
Menurut SPA, seorang warga negara Mesir dilaporkan bahkan mencoba meledakkan dirinya dan menjadi anggota organisasi teroris.
Kementerian Dalam Negeri Saudi tidak menjelaskan metode eksekusi apa yang digunakan pada lima orang tersebut. Namun, berdasarkan riwayat eksekusi Arab Saudi, pihak berwenang sering melakukan eksekusi penggal leher untuk kejahatan yang menurut Riyadh termasuk “terorisme”.
Eksekusi mati kelompok itu adalah yang terbesar di Saudi tahun ini. Pada 2023, Saudi mengeksekusi total 68 orang. Sejak awal Mei, lebih dari 20 eksekusi telah dilakukan untuk pelanggaran terkait terorisme, sebagian besar di Arab Saudi bagian timur.
Baca juga:Â Eks Pentolan Partai Komunis China Divonis Hukuman Mati karena Terima Suap
Pada akhir Mei, otoritas Saudi menghukum mati dua warga Bahrain karena terorisme.
Sebanyak 147 orang dieksekusi di Arab Saudi tahun lalu, 81 di antaranya dijatuhi hukuman mati karena serangan teroris yang memicu protes internasional pada Maret.
Menurut perhitungan AFP, jumlah eksekusi pada 2022 akan meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya, yakni 69 orang.
Baca juga: JPU Kejari Tanjungbalai Tuntut Hukuman Mati Terduga Bandar Narkoba ‘Memet’
Sejak Raja Salman berkuasa pada tahun 2015, Saudi telah melakukan lebih dari 1.000 hukuman mati. (Mtr/hm21).
