Medan, MISTAR.ID
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumatera Utara (Sumut) menyesalkan kematian seorang remaja berinisial RF (17) akibat tertembak oknum polisi di Belawan, Selasa (16/1/24) lalu.
Koordinator KontraS Sumut, Rahmat Muhammad mengatakan, kasus tersebut merupakan salah satu bentuk kelalaian aparat kepolisian dalam menggunakan senjata api (senpi).
“Ini menyedihkan, apalagi korban bukan bagian dari kerumunan bentrokan. KontraS Sumut menyesalkan ketika seorang remaja meninggal akibat senjata yang berasal dari uang negara, suatu duka yang tak berkira,” sebutnya, Minggu (21/1/24).
Baca Juga:Â Remaja di Belawan Diduga Tertembak Polisi
KontraS Sumut pun mengkritisi penggunaan senpi yang beberapa kali kerap disalahgunakan oleh aparat kepolisian.
“Beberapa kali KontraS mendampingi korban kasus penembakan terutama penembakan di bagian kaki, para korban yang kami dampingi mengaku mereka ditembak dengan tembak tempel di kaki (betis),” jelas Rahmat.
Ia pun mempertanyakan kenapa polisi menembakan senpi ke arah kerumunan bentrok, bukan ke atas (udara), sebagai peringatan.
“Kami kira sangat aneh, bagaimana bisa peluru yang ditembak justru mengarah ke arah kepala (bukan ke udara)? Itu bukan tembakan peringatan, tapi memang tembakan untuk membunuh,” cetusnya.
