Hukuman Pembunuh Ibu Kandung Diperberat Jadi 14 Tahun Penjara


Terdakwa Wem Pratama saat menjalani persidangan di PN Medan. (f: deddy/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Majelis hakim Pengadilan Tinggi (PT) Medan memperberat hukuman pembunuh ibu kandung, Wem Pratama (35), menjadi 14 tahun penjara. Sebelumnya pada tingkat Pengadilan Negeri (PN) Medan, Wem divonis 10 tahun penjara.
Majelis hakim PT Medan yang diketuai Polin Tampubolon menyatakan Wem telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan sebagaimana alternatif kedua, yaitu Pasal 338 KUHP.
"Mengubah putusan PN Medan No. 1077/Pid.B/2024/PN Mdn tanggal 26 November 2024 yang dimintakan banding tersebut. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 14 tahun," ucap Polin dalam putusan banding No. 118/PID/2025/PT MDN yang dilihat mistar.id, Senin (17/2/25).
Lebih lanjut, Hakim Tinggi pun menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan serta menetapkan terdakwa tetap ditahan.
Putusan memberatkan ini conform atau sama dengan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan, Nurhendayani Nasution, yang menuntut Wem 14 tahun penjara.
Diuraikan dalam dakwaan, pembunuhan bermula saat terdakwa berada di depan rumahnya yang berlokasi di Jalan Denai Gang Tuba III No. 110, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai, bersama anak perempuannya pada, Senin (1/4/24).
Terdakwa merasa sakit hati karena korban mengatakan kepada terdakwa 'ngapain aja kau di dalam rumah? Tidur dan merokok aja kerjamu di rumah'.
Terdakwa juga sempat memukul korban berulang kali. Kemudian terdakwa mengambil sebuah pisau dan membunuh ibunya. Terdakwa meninggalkan korban untuk beristirahat di ruangan tamu.
Sekitar 30 menit kemudian, terdakwa mengetahui kondisi korban tak bernyawa lagi. Terdakwa pun menyeret korban ke bawah pohon mangga yang berada di belakang rumah, lalu menguburkannya.
Keesokan harinya tepatnya Selasa (2/4/24) sekitar pukul 21.00 WIB, terdakwa memberitahukan kepada sepupunya yang bernama M. Reza Aditama bahwa dirinya sudah membunuh Ibunya dan menguburnya di halaman belakang rumah.
Kemudian, Rabu (3/4/24) sekitar pukul 01.00 WIB, anggota kepolisian dari Polsek Medan Area melakukan penangkapan. (deddy/hm20)
