Tanjung Balai, MISTAR.ID
Sebanyak 13 warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Balai Asahan telah menjalani tes urine sebagai bagian dari persiapan mengikuti Program Integrasi, yang meliputi Pembebasan Bersyarat (PB) dan Cuti Bersyarat (CB).
Tes urine ini dilaksanakan di Klinik Pratama Lapas Tanjung Balai Asahan pada hari Rabu, (8/1/25), dengan pengawasan langsung oleh dokter madya Lapas, dr. Sri Ermayanti Yacub.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa para WBP yang akan mengikuti Program Integrasi telah menunjukkan perubahan positif dan terbebas dari penyalahgunaan narkoba.
Kepala Lapas (Kalapas) Tanjung Balai Asahan, Irhamuddin, menjelaskan bahwa tes urine merupakan bagian penting dari proses evaluasi untuk memastikan bahwa warga binaan yang akan dibebaskan atau mendapat cuti bersyarat benar-benar memenuhi persyaratan dan telah menunjukkan hasil pembinaan yang baik selama menjalani masa hukuman.
Baca juga:Â Antisipasi Masalah Kamtib, Lapas Tanjung Balai Asahan Razia Hunian
“Tes urine ini sangat penting untuk memastikan bahwa mereka yang akan mengikuti program integrasi adalah individu yang sudah bersih dari pengaruh narkoba. Kami ingin memastikan bahwa mereka siap kembali ke masyarakat dengan kondisi yang lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan yang sama,” ungkap Irhamuddin.
Ia juga menambahkan bahwa tes ini merupakan langkah krusial dalam menjaga integritas dan keberhasilan program pembinaan di Lapas Tanjung Balai Asahan.
Lebih lanjut dr. Sri Ermayanti Yacub menjelaskan bahwa tes urine dilakukan dengan prosedur yang ketat untuk mendeteksi keberadaan zat terlarang dalam tubuh. “Kami melakukan tes ini dengan tujuan untuk memastikan bahwa setiap WBP yang akan mengikuti program integrasi memang benar-benar telah berubah dan siap menjalani kehidupan yang lebih baik di luar Lapas,” jelasnya.
Kabar baiknya, seluruh 13 WBP yang dites urine dinyatakan negatif. (saufi/hm25)
