18.6 C
New York
Monday, April 29, 2024

Pencurian Rel Kereta Api Marak di Siantar, Terjadi di Tiga Wilkum Polsek 

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kasus pencurian material rel kereta api marak terjadi di Kota Pematangsiantar. Setidaknya sudah ada 3 kasus pencurian material rel kereta api di wilayah hukum (Wilkum) Polsek jajaran Polres Pematangsiantar.

Ketiga Polsek itu antara lain Polsek Siantar Timur, Siantar Barat dan Polsek Siantar Utara. Seperti disampaikan Kepala Stasiun Kereta Api Kota Pematangsiantar, M Januar ketika dikonfirmasi mengenai Perkeretaapian di Kota Pematangsiantar, pada Rabu (15/6/22).

“Kalau di stasiun Siantar ini sendiri, kita satu hari itu dari siantar ke medan, satu kali. Dari Medan juga satu kali. Kemudian untuk kereta api barangnya, yang kita angkut itu BBM,” ujar Januar mengawali penjelasannya saat ditemui di stasiun kereta api Kota Pematangsiantar.

Baca Juga: Nekat Mencuri Besi Rel KA, 6 Pelaku Ditangkap Polsek Siantar Timur

Selanjutnya, Januar menceritakan mengenai kegiatan yang digelar di ruang data Pemko Pematangsiantar, pada Selasa (14/6/22) kemarin, yang membahas kasus pencurian material rel kereta api. “Terkait kegiatan kita semalam itu, pencuriannya masif. Sekarang masih proses itu di kepolisian,” ujarnya.

Yang dicuri itu, lanjut Januar, adalah rel bekas, penahan batu balas (batu pinggiran rel), dan penambat rel (pengikat rel di bantalan). “Nah ketika ini diambil maka rel ini bisa terbuka dan kerugian tak hanya materil, tapi bisa nyawa. Penambat rel itu barangnya kecil tapi fungsinya luar biasa. Jadi itu yang sangat masif diambil karena memang gampang mengambilnya,” ungkapnya.

Mengenai lokasi rawan pencurian, kata Januar, itu dominan di arah Dolok Merangir Km 40-43. “Kalau di wilayah kota itu yang rawan di wilayah perlintasan Rambung merah. Itu yang sudah kita tangani dan kementerian juga sudah turun PPNS-nya, sudah diproses kasus di Polsek Siantar Barat, Siantar Utara, dan ada juga yang di Siantar Timur,” bebernya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Terduga Penadah Besi Rel Kereta Api

Soal jumlah total kerugian, Januar tidak bisa memastikan angkanya.
“Kalau kerugian saya tidak bisa pastikan. Yang tahu nilainya itu Kementerian Perhubungan dalam hal ini Dirjen Kereta Api karena itu barangnya mereka. Kita disini hanya bisa membantu memfasilitasi pelaporan ke polisi aja,” tutur Januar yang menyebut ia mendapat informasi bahwa pencurian itu terjadi karena harga besi yang naik.

Januar juga mengungkapkan bahwa aksi pencurian tidak hanya terjadi di perlintasan kereta api. “Bukan hanya di perlintasan aja, di stasiun aja pun masih ada pencurian. Tiang patok sinyal pun dipotong, malam mereka main, paginya saya cek, kawat-kawat (pemberi sinyal) sudah menjuntai-juntai semua. Kalau di undang-undangnya, itu masuk ke sabotase,” tukasnya.

Baca Juga: Pasca Kasus Pencurian Rel Kereta Api di Siantar, PT KAI Intensifkan Pemeriksaan Jalur

Ancaman pidana sabotase itu, kata Januar, sangat besar, dendanya bisa sampai Rp3 miliar dan kurungan atau pidana penjaranya bisa sampai 3 tahun. “Itu tergantung pasal mana yang disangkakan. Pelaku sudah tertangkap ada 6 orang yang di antaranya ada dua anak di bawah umur. Tetap diproses semua karena ini sudah sangat masif,” sebutnya.

Pihaknya, kata Januar, berharap agar masyarakat bisa sadar bahwa kereta api ini membawa nyawa ratusan orang dan BBM. “Gak kebayang kan, kalau yang membawa BBM itu terguling, satu siantar ini meledak,” ujar Januar yang menyebut kereta api BBM membawa 18 tangki yang berisi Premium, Pertalite dan Solar. Sedangkan kereta api penumpang membawa 200-300 orang penumpang.

“Kalau (terguling) itu terjadi, hanya karena memikirkan puluhan ribu rupiah (hasil penjualan material rel) tapi penumpang lain yang jadi korbannya, itukan konyol. Harapan kita masyarakat yang tinggal di sekitar rel itu merasa ikut memiliki. Tidak cuek, jadi ada rasa menjaga. Kalau ada orang yang berbuat (mencuri) dia bisa mencegah. Kalau takut, laporkan saja ke kami, biar kami dampingi,” cecarnya.

Ketika ditanya upaya apa yang dilakukan pihaknya untuk mencegah aksi pencurian, Januar bilang, ia saat ini tengah melakukan sosialisasi.

“Ini saya baru saja selesai sosialisasi di Polsek Siantar Barat bersama Kapolsek Iptu Ringgas Lubis. Program saya pertama, saya akan sosialisasi ke sekolah-sekolah yang dekat dengan perlintasan kereta api, ini sudah disetujui ibu Wali Kota,” tandasnya.(ferry/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles