14.3 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Korban Investasi Bodong Geruduk Rumah Selebgram Asal Medan, Minta Uang Mereka Dikembalikan

Medan, MISTAR.ID

Puluhan orang yang mengaku menjadi korban dugaan penipuan investasi yang diduga dilakukan seorang selebgram asal Medan berinisial DRA, mendatangi kediaman DRA di Perumahan Jalan Setia Budi Medan, Senin (1/2/21) malam.

Para nasabah yang mayoritas kaum wanita itu terdengar melontarkan kata-kata, kalau DRA telah melarikan uang yang mereka investasikan. Salah seorang wanita berinisial AA yang mengaku sebagai korban dan minta namanya dirahasiakan mengaku, saat mendatangi rumah DRA, mereka hanya bertemu satpam. Kepada mereka, satpam itu mengaku jika DRA tidak berada di rumah.

Tak mau percaya begitu saja, AA dan rekan-rekannya yang lain bersiasat pura-pura pulang untuk mengalihkan perhatian satpam. Semua berjalan mulus, saat mereka hendak pulang, rombongan tiba-tiba melihat DRA hendak masuk ke rumahnya.

Baca Juga:Dugaan Penipuan Modus Undian Berhadiah, Polres Siantar Anjurkan Korban Buat Laporan Pengaduan

Mereka kemudian mengejar hingga akhirnya menjegat Avanza hitam berplat BK 1251 GT yang diduga membawa DRA. Cek-cok pun terjadi. Mereka kemudian terlibat adu mulut dengan seorang pria berjas putih yang menyebut kalau dia kuasa hukum DRA.

Mereka yang mengaku korban dugaan penipuan oleh DRA kemudian sempat menahan mobil tersebut di sepanjang Jalan Setiabudi. Perseteruan pun pecah. “Dimana kau DRA. Dimana kau?,” teriak AA dan rekannya yang lain. Merasa terhalangi pria berjas putih itu,  mereka mempertanyakan identitasnya. “Saya kuasa hukumnya,” kata pria berjas putih tersebut.

Meski berusaha mencegah, akhirnya mobil yang diduga membawa DRA tetap melaju.  Teriakan para korban pun berakhir satu per satu. Dalam pengakuannya, AA awalnya dijanjikan uang setelah berinvestasi.

Baca Juga:Ini Penjelasan Humas Lapas Soal 4 Napi Lapas Siantar Terlibat Penipuan Online

Namun, setelah tiba pada bulan yang dijanjikan, dia dan korban yang lain tak kunjung memperoleh dan DRA langsung menghilang.  “Jadi kami berinisiatif untuk mengintip waktu DRA pulang,” katanya.

AA mengklaim, sejauh ini ada 200 an orang yang menjadi korban dengan total keseluruhan mencapai Rp6-7 miliar. Menurutnya, para korban telah membuat pengaduan ke Polrestabes Medan dan Polda Sumut.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Martuasah Hermindo Tobing belum menjawab konfirmasi terkait kasus itu. Pesan singkat yang dilayangkan ke WhatsApp miliknya, Selasa (2/2/21) siang, belum dia balas.  Tapi, Kasubdit II/Harda Bangtah Ditreskrimum Polda Sumut AKBP Maringan Simanjuntak mengaku, akan mengecek terlebih dahulu ada atau tidaknya laporan itu. “Saya cek dulu ya,” kata Maringan. (ial/hm10)

 

 

Related Articles

Latest Articles