9.8 C
New York
Friday, May 10, 2024

Dua Perempuan Diarak, Diceburkan ke Laut, Lalu Ditelanjangi

Pesisir Selatan, MISTAR.ID

Dua perempuan menjadi korban kekerasan sekelompok pria. Dalam sebuah tayangan video yang viral, sekelompok pria menyeret dua perempuan ke pinggir pantai viral di jagad maya Sumatera Barat.

Dalam video itu terlihat para pemuda itu melakukan aksi persekusi terhadap dua wanita dan menyeret mereka hingga tersungkur ke laut. Meski keduanya sudah meronta-ronta memohon, namun tetap tidak digubris para pelaku.

Selain diarak secara tidak manusiawi, dua perempuan itu diceburkan ke laut dan ditelanjangi. Mereka dilecehkan dan mengalami kekerasan seksual.

Baca Juga:11 Anak di Bawah Umur Jadi Korban Pelecehan Seksual Seorang Wanita di Jambi

“Mandian kau jo ombak malam ko, Telanjang a lai (mandikan dengan ombak malam ini, telanjangi saja),” teriak pelaku.

“Abang tolong Bang a, Awak ndak ado mangapo-ngapo do, (Bang tolong saya, saya tidak ada berbuat apa-apa),” teriak si wanita dalam percakapan di video tersebut.

Informasi yang diterima, peristiwa itu terjadi di kawasan Pasir Putih Kambang, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sabtu (8/4/23) sekitar pukul 23.00 WIB.

Kejadian tersebut diduga karena adanya keresahan sejumlah warga terkait aktivitas salah satu kafe yang diduga masih membuka tempat hiburan malam di bulan Ramadhan dengan menyediakan jasa lady companion (LC) atau pemandu lagu di kawasan tersebut.

Warga yang tidak terima dengan aktivitas tersebut, terlihat mengarak dua perempuan ke tepi pantai dan memaksa melepaskan pakaiannya. Perempuan tersebut diduga seorang pemandu lagu.

Baca Juga:Kriminolog: Pelecehan Guru SMPN Medan Adalah Keinginan di Atas Kesadaran

Kapolsek Lengayang Iptu Gusmanto menyebutkan bahwa peristiwa tersebut memang terjadi di wilayah hukumnya, Polsek Lengayang, Polres Pesisir Selatan.

“Ya, kemarin memang ada pengaduan dari dua orang wanita karena beredarnya video tersebut, sehingga membuat tidak nyaman pihak keluarga. Padahal selang kejadian, Minggu pagi kedua perempuan tersebut sudah ada pernyataan tidak menuntut. Namun setelah video itu beredar sepertinya pihak keluarga kurang senang,” kata Kapolsek Lengayang.

“Jadi untuk pengaduan akan kami mintai keterangan pihak-pihak terkait dan nanti hasil gelar perkara akan kami koordinasikan dengan Kasat Reskrim Polres Pessel,” sambungnya.

Kapolsek menambahkan peristiwa warga main hakim sendiri itu diduga karena warga sekitar sudah jenuh dengan kafe yang buka di malam hari di bulan Ramadhan.

Baca Juga:Miris, Remaja Putri Umur 12 Tahun Korban Pelecehan Seksual Terjangkit HIV

“Baru itu informasinya. Mungkin warga sudah jenuh, karena kafe buka pada malam hari,” kata Iptu Gusmanto, yang masih mencari motif kenapa warga bisa sampai main hakim sendiri.

“Tidak mungkin warga langsung mengamuk saja. Tetapi karena warga ramai, dan adanya aksi yang berlebihan sehingga tidak dapat dikendalikan,” imbuhnya

Bupati Kecam

Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, mengutuk keras tindakan warganya yang melakukan tindakan dugaan persekusi terhadap dua orang perempuan pemandu karaoke kafe di Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Dua orang perempuan, berusia 19 tahun dan 24 tahun itu diarak lalu diceburkan ke laut hingga ditelanjangi. Rusma menegaskan, tindakan warga ini sungguh tidak wajar dan tidak manusiawi.

“Cara hukuman yang dilakukan masyarakat setempat tidak wajar, tidak manusiawi cara-cara seperti itu,” kata Rusma saat dihubungi kumparan, Selasa (11/4/23).

Baca Juga:14 Orang Jadi Korban Pelecehan Seksual yang Dilakukan Guru Salah Satu SMPN di Medan

Menurut dia, warga mestinya paham bahwa masih ada aparat hukum yang bisa memproses apabila perempuan tersebut memang melakukan pelanggaran hukum.

“Kita kan ada punya aparat hukum, bisa kita proses secara hukum. Kita kan juga punya perangkat Ninik Mamak di Nagari (desa). Bisa kita kembali ke sana dulu,” ujarnya.

Rusma mengungkapkan, tindakan warganya tidak bisa ditolerir. Ia meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini dan menangkap warga yang terlibat.

“Caranya tidak benar. Dia (warga) tidak punya kewenangan, kembalikan ke kaum, Ninik Mamak dulu. Kami meminta pihak kepolisian bisa mengusut apa yang menjadi penyebab seperti yang diberitakan,” sambungnya.(viva/kumparan/hm01)

Related Articles

Latest Articles