14.5 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Begini Penuturan Lapas Narkotika Raya, Terkait Seorang Ibu Ngaku Anaknya Dianiaya Sipir

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Srijulitai (54) asal Berastagi, datang ke Pematang Siantar dan menemui sejumlah wartawan guna menceritakan anak lelakinya bernama Raka Mahesa (23) yang mendapat kekerasan di Lapas Klas IIA Narkotika Pematang Raya akhir pekan lalu.

Pengakuan yang diutarakan Sri tersebut setelah dirinya menjenguk dan medapatkan cerita jika anak lelakinya mendapat luka lebam di punggung akibat pukulan benda tumpul yang disebut ulah dari dua pegawai sipir Lapas.

Diceritakan Sri kembali, anak lelakinya Raka Mahesa mendapatkan perlakuan tak baik setelah salah dalam menghitung jumlah absen saat apel pagi pada pekan lalu.

Baca Juga:610 WBP Lapas Klas IIA Pematangsiantar Dapat Remisi Idul Fitri

“Masalah sepele itu bang. Anak saya tadi, saya jenguk. Dia mengadu kepada saya tentang lebam di badan. Dia jawab dia pagi-pagi karena salah menghitung apel dan salah hitung kedua kali, selanjutnya pegawai Lapas langsung menyepak kepala anak saya,” kata Sri yang datang menemui wartawan, Selasa (31/1/23).

Selain itu, Sri pun kembali mengatakan kalau putranya itu juga mendapatkan perlakuan tidak baik pada siang hari di Pos Sipir Lapas Narkotika Pematang Raya. “Setelah itu, siang, anak saya dipanggil ke pos. Dihajar lagi sama pegawai. Anak saya mengeluh. Dia susah bernafas. Sama kepala dia pusing, mungkin karena sepakan dari bapak itu,” ucapnya kembali.

Dari kisah yang diceritakan, Sri juga mengakui kalau anaknya memang bandel. Diketahui, anaknya dihukum 3 tahun (putusan pengadilan September 2021) atas tindak pidana pencurian dengan kekerasan.

Baca Juga:Lapas Narkotika Klas II A Pematangsiantar Usulkan Remisi 592 WBP

Perbuatan itu dilakukan Raka Mahesa bersama teman-temannya di Berastagi, Kabupaten Karo. Raka sendiri memang tak sampai menempuh jenjang pendidikan SMA lantaran bandel. Namun begitu, Sri merasa keberatan anaknya dipukuli hingga tubuhnya membiru.

“Sekarang suami saya (ayah Raka) sakit, setelah mengetahui dipukuli seperti itu. Saya minta keadilan. Kalau cuma masalah sekecil itu kenapa sampai segitu. Saya merasa keberatan,” kata Sri kepada wartawan di Pematang Siantar.

Disinggung terkait tingkah laku Raka di Lapas, Srijuliati pun mengaku ada masalah lain yang dihadapi anaknya. Adapun masalah tersebut terkait hutang piutang saat ditugaskan menjadi tamping oleh pihak Lapas. “Memang kata kawan-kawannya ada utangnya Rp8 juta. Tapi kok gitu ya sampai pihak pegawai memukuli,” kata Sri.

Baca Juga:Napi Narkotika Siantar Lakukan Penipuan Pakai Ponsel dari Lapas, Korban Warga Jawa Tengah

Humas Lapas Narkotia Pematang Raya, Eka Putra yang dihubungi menyampaikan, bahwa kekerasan yang dialami WBP atas nama Raka Mahesa diakibatkan konflik dengan sesama WBP, bukan sipir Lapas. “Sudah kita tanyai, pengakuan dari napinya karena berantam bang sama oknum dalam satu kamarnya, terkait utang piutang. Cuman sudah clear masalahnya 5 hari yang lalu,” pungkas Eka.(hamzah/hm15)

Related Articles

Latest Articles