Jakarta, MISTAR.ID
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, memperkirakan penyaluran LPG 3 kilogram (kg) akan mencapai 8,38 juta metrik ton (MT) hingga akhir tahun ini. Angka tersebut 4,4 persen lebih tinggi dari kuota yang ditetapkan.
Riva menjelaskan, perkiraan tersebut didasarkan pada penyaluran LPG 3 kg hingga April lalu yang mencapai 2,69 juta MT, atau 1,8 persen lebih banyak dari kuota yang ditetapkan.
“Peningkatan konsumsi masyarakat terkait beberapa event dan kegiatan-kegiatan, baik dari Ramadan dan Idul Fitri, dan juga kegiatan beberapa libur terkait dengan pemilu dan hari-hari besar,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (28/5/24), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga:Â Bongkar Pengoplosan Elpiji, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polda Sumut
Sementara itu, penyaluran LPG 3 kg pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai 8,46 juta MT. Asumsi tersebut berdasarkan pertumbuhan jumlah penduduk sebesar 1,13 persen serta mempertimbangkan upaya pengendalian penyaluran LPG 3 kg melalui program Subsidi Tepat LPG 3 Kg.
Riva menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pencatatan terhadap konsumen yang membeli LPG 3 kg melalui program Subsidi Tepat LPG.
Pada April 2024, sekitar 41,8 juta nomor induk kependudukan (NIK) telah mendaftar, dimana mayoritasnya atau sekitar 35,9 juta NIK setara dengan 86 persen adalah sektor rumah tangga.
Baca juga:Â Permintaan Domba di Medan Meningkat Jelang Idul Adha
Diikuti oleh usaha mikro (5,8 juta NIK), petani sasaran (12,8 ribu NIK), dan nelayan sasaran (29,6 ribu NIK), dan pengecer (70,3 ribu NIK).
Ia menambahkan bahwa dengan pendaftaran Subsidi LPG Tepat, profil dari pembeli dapat dilihat termasuk berapa jumlah LPG yang mereka beli dalam sebulan. Secara rata-rata, pembeli membeli 1 sampai 5 tabung LPG 3 kg per bulan.
“Namun ada yang lebih dari 5 tabung untuk sektor yang mendaftarkan dirinya sebagai pengecer,” katanya. (cnn/hm22)
