Thursday, January 23, 2025
logo-mistar
Union
EKONOMI

Penjualan Kue Bakul Meningkat 50 Persen

journalist-avatar-top
By
Thursday, January 23, 2025 10:44
34
penjualan_kue_bakul_meningkat_50_persen

Proses pengukusan adonan kue bakul selama 12 jam. (f: amita/mistar)

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Kue Bakul atau dalam bahasa Mandarin Nian Gao menjadi bagian tak terpisahkan dalam setiap perayaan Tahun Baru Imlek. Permintaan kue bakul juga semakin tinggi jelang Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili kali ini.

Salah seorang pedagang kue bakul Kota Medan, Jhony Halim, mengakui permintaan kue bakul lebih tinggi tahun ini dibanding sebelumnya.

"Sekitar 50 persen dari tahun sebelumnya. Mungkin karena jelang Imlek, kue bakul ini diburu semua orang untuk ketersediaan kue-kue sembahyang," katanya saat ditemui di tokonya, Jalan Dewa Ruci No.32-34 Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kamis (23/1/25).

Jhony juga menjelaskan, permintaan kue bakul biasanya sudah mulai tinggi dua pekan sebelum Tahun Baru Imlek. Hingga saat ini, produksi kue bakulnya mencapai 5.000 potong per hari lantaran tingginya permintaan.

Untuk harga, Jhony membanderolnya tergantung ukuran. Mulai dari Rp20.000 hingga Rp90.000.

"Ada yang kecil, sedang, menengah, sampai yang paling besar," paparnya.

Proses pembuatan kue bakul, jelas Jhony, dimulai dari pengadukan tepung pulut dan gula selama 30 menit.

"Pengadukannya tidak ada aturan khusus seperti harus searah jarum jam atau yang lainnya, yang penting tercampur rata saja," ungkap salah seorang karyawan Jhony, Nina.

Selanjutnya dilakukan pengukusan selama 12 jam dengan cara ditumpuk satu sama lain di atas sebuah kompor sebelum proses penghilangan gelembung pada adonan.

"Kalau dikukus kan biasanya keluar gelembung-gelembung. Nah, proses kedua ini kita hilangkan gelembung-gelembungnya dengan cara diaduk menggunakan kayu kecil," lanjutnya.

Tahap kedua ini harus langsung dilakukan karena ketika adonan dingin maka gula akan menjadi keras sehingga akan sulit diaduk.

"Harus panas-panas diaduk biar rata," tuturnya.

Tahap terakhir adalah pengukusan kembali untuk mematangkan adonan kue bakul selama 4 jam.

"Setelah 4 jam kita ratakan kembali. Setelah itu dikukus tanpa api artinya hanya uap saja. Baru besok harinya bisa kita angkat," katanya.

Toko kue yang telah berdiri selama 35 tahun ini mempekerjakan 30 karyawan.

Jhony, sang pemilik toko, mengatakan, dirinya merupakan generasi ketiga di keluarganya dalam pembuatan kue bakul. Ia berharap, Tahun Baru Imlek kali ini semua orang merasakan kedamaian.

"Dan semua pelaku usaha diberikan profit," tutupnya. (amita/hm20)

journalist-avatar-bottomRedaktur Elfa Harahap

RELATED ARTICLES