18.4 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Pembangunan SPBU Nelayan Dipercepat oleh KemenKopUKM

Jakarta, MISTAR.ID

Menurut Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum untuk Nelayan (SPBUN) akan dipercepat. SPBUN sangat penting karena akan memfasilitasi nelayan untuk mendapatkan solar bersubsidi.

KemenKopUKM bekerja sama dengan Kementerian Negara BUMN, Pertamina, dan BRI meluncurkan Program Solar untuk Koperasi (SPBUN). Program ini memberikan solusi bagi nelayan dengan kapal ukuran 10 GT ke bawah untuk mendapatkan harga solar yang sesuai dengan harga resmi Rp6.800/liter.

“Data menunjukkan nelayan kecil menghabiskan biaya produksi 60 persen membeli solar dan nelayan membelinya dengan harga mahal Rp11.000 sampai Rp12.000. Sehingga pengeluaran nelayan tinggi dan kesejahteraannya tergerus,” kata Teten dalam keterangannya, Jumat (9/6/23).

Di antara 11.000 desa nelayan, hanya 388 SPBU yang disubsidi, menurut Ketene. Akibatnya, sebagian besar nelayan membeli solar dengan harga di atas harga pasar. Ini sangat penting bagi nelayan.

Baca juga : Dinas Perikanan Sergai Gelar Sosialisasi SOP Penerbitan Rekomendasi BBM Bersubsidi Bagi Nelayan

MenKopUKM menyatakan bahwa saat ini hanya ada tujuh SPBUN yang beroperasi, tetapi Presiden Jokowi telah meminta untuk membangun 250 SPBUN. Dengan nilai pembangunan satu SPBUN sebesar Rp250 juta, target pembangunan 250 SPBUN diharapkan dapat segera tercapai dengan bantuan BRI dan Pertamina.

Rafli, salah satu anggota Komisi VI DPR, menyatakan bahwa dia sangat mendukung upaya KemenKopUKM untuk membangun SPBUN di sentra nelayan. Dia juga berharap bahwa SPBUN dapat diperluas di Aceh.

“Masyarakat di Lhoknga Aceh sangat menyambut positif hadirnya SPBUN di daerah mereka. Kami berharap SPUBN dapat dibangun lagi beberapa tempat karena Aceh juga merupakan daerah nelayan,” tutur Rafli.

Menteri Teten sebelumnya meresmikan pembangunan SPBUN Solusi di Teupin Gaki Tuan, Gampong Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga, dan Kabupeten Aceh Besar pada Mei 2023 sebagai bagian dari program piloting. (KBRN/hm19)

Related Articles

Latest Articles