20.5 C
New York
Friday, May 10, 2024

Naiknya Harga Pangan Picu Bisnis di Bulan Ramadhan Berpotensi Sulit

Disisi lain, Gunawan mengatakan pangan menjadi pengeluaran terbesar dari kelompok belanja lainnya di masyarakat.

“Beras dan tembakau menjadi penyumbang pengeluaran terbesar. Untuk harga beras saja sudah mengalami kenaikan di atas 16% sejak 18 bulan belakangan ini,” tuturnya.

Sementara itu, kenaikannya sangat potensial menggerus daya beli masyarakat menengah.

Baca juga : Harga Komoditas di Medan Mulai Turun, Berikut Daftarnya

“Apalagi masyarakat menengah kebawah. Hal inilah yang mendasari argumen saya bahwa Ramadhan di tahun ini akan lebih sulit kondisi ekonominya dibandingkan Ramadhan di tahun sebelumnya. Khususnya jika dibandingkan dengan Ramadhan 2 tahun sebelumnya,” ujarnya.

Sehingga Gunawan mewanti-wanti kepada pelaku usaha, khususnya pelaku usaha mikro agar lebih selektif dalam memilih mana bisnis yang benar-benar menguntungkan dan mana yang tidak.

“Tahun ini, tekanan ekonomi akan lebih berat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kemampuan pelaku usaha dalam menghasilkan keuntungan juga semakin lemah, seiring dengan upaya untuk mendongkrak omset juga bukan perkara mudah,” jelasnya.

Baca juga : Ramadhan Hari Kedua, Harga Cabai Merah di Medan Tembus Rp80.000/Kg

Menurutnya, sebelum Ramadhan, banyak pelaku usaha yang mengeluh omsetnya turun meskipun menjual sejumlah kebutuhan pangan pokok.

“Tidak relevan memang jika membandingkan belanja di bulan ramadhan dengan hari biasa. Akan lebih adil jika membandingkan dengan belanja Ramadhan tahun ini dengan tahun depan. Namun sayangnya saya menilai situasi di tahun ini kondisinya justru lebih sulit,” tandasnya. (dinda/hm18)

Related Articles

Latest Articles