6.9 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Minggu Ini Harga Emas Melemah Menunggu Data Inflasi AS

Jakarta, MISTAR.ID

Hari ini, Senin (8/1/24) harga emas menyusut pada awal perdagangan, sekaligus mengawali pekan ini dengan buruk sejalan penguatan dolar dan imbal hasil US Treasury.

Diprediksi harga logam mulia akan volatile pekan ini akibat menanti data inflasi Amerika Serikat A(S).

Pada perniagaan, Jumat (5/1/24) harga emas di pasar spot ditutup meningkat 0,11% di posisi US$ 2045,49 per troy ons.

Baca juga:Melejit 1 Gram, Hari Ini Harga Emas Antam Rp1.157.000

Sementara sampai pukul 06.40 WIB Senin (8/1/24), harga emas di niaga spot bergerak lebih rendah atau turun 0,10% di posisi US$ 2043,49 per troy ons.

Logam mulia bertahan stabil dan meningkat tipis pada pemasaran Jumat setelah naik dan turun 1 poin persentase karena data ekonomi AS yang beragam. Tetapi emas batangan diprediksi akan mengalami penurunan pekan pertamanya dalam 4 minggu akibat penguatan dolar secara global dan imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi.

Pada perniagaan Jumat (5/2/24) indeks dolar (DXY) sempat mencapai Tingkat tertingginya di 103,10 sebelum ditutup di level 102,41. Sementara imbal hasil Treasury AS 10 tahun telah balik ke fase psikologis 4% di 4,05%.

Imbal hasil dolar AS dan obligasi Treasury AS 10 tahun sudah mencapai tingkatan tertinggi dalam 3 pekan, menuju minggu-minggu terbaik sejak bulan Juli dan Oktober.

Baca juga:Harga Emas Stagnan di Awal Tahun

Sementara dari sisi fisik, pembelian emas di konsumen utama India melonjak minggu ini, akibat harga domestic melorot kembali dari rekor tertingginya.

Nilai logam mulia sangat sensitif bagi pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury meningkat.

Keadaan ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat menyebabkan emas susah dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil, sehingga meningkatnya imbal hasil US Treasury membuat logam mulia kurang menarik.

Pelaku pasar emas pekan ini akan menunggu data penting yakni inflasi. Laju inflasi sebagai pertimbangan The Fed dalam menentukan arah moneter ke depan. Secara sejarahnya, harga emas lazimnya labil menjelang pengumuman data penting inflasi.

Baca juga:BI Siantar Ungkap 4 Program Upaya Kendalikan Inflasi

Kamis (11/1/24) mendatang bakal rilis data inflasi untuk periode Desember 2023 yang diprediksi akan ada peningkatan tipis dampak seasonality Natal dan Tahun Baru.

Dalam basis tahunan, konsensus pasar menargetkan inflasi bakal tumbuh sebesar 3,2% (yoy), lebih rendah dibandingkan November 2023 yang berkembang 3,1%.

Sementara itu, untuk inflasi inti AS diproyeksikan tumbuh melandai sebesar 3,8% (yoy), dibandingkan sebulan sebelumnya yang berkembang 4% (yoy). (cnbc/hm16)

Related Articles

Latest Articles