19 C
New York
Wednesday, September 18, 2024

Meningkat 54 % Jumlah Orang Kaya, Terbanyak dari AS dan China

Jakarta, MISTAR.ID

Terjadi peningkatan jumlah perorangan dengan kekayaan di atas US$100 juta atau Rp1,5 triliun sudah melejit sebanyak 54% selama dekade terakhir. Angka nyatanya mencapai lebih dari 29.300 orang di seluruh dunia.

Dirangkum dari Anadolu, pada Rabu (18/9/24), jumlah itu mengacu pada laporan dari firma konsultan investasi Henley and Partners. Dari angka itu paling banyak berasal dari Amerika Serikat (AS) dan China.

Negara Tirai Bambu mencatat lonjakan jumlah orang kaya yang mencengangkan dengan 108% kurun 10 tahun terakhir. Sedangkan AS mengalami peningkatan sebesar 81%.

Baca juga:Joe Biden Berencana Naikkan Pajak Orang Kaya Jika Terpilih Lagi

Justru Eropa mengalami peningkatan yang cukup kecil selama periode yang serupa dengan 26%. Daftar 50 kota terbaik untuk triliuner dari Henley and Partners mencermati di mana elit dunia terkonsentrasi dan ke mana mereka bergeser.

Negara Paman Sam memimpin dengan 744 triliuner di New York, 675 di San Francisco dan Silicon Valley, serta 496 di Los Angeles. Informasi itu mencatat bahwa AS memegang lebih dari 30% harta investasi likuid global, dengan total aset bernilai US$67 triliun.

Akan tetapi angka itu bisa berubah tergantung pada hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) AS mendatang. Usulan kenaikan pajak untuk para miliarder, yang disokong oleh Wakil Presiden (Wapres) Kamala Harris, mampu mendorong orang kaya untuk mencari tempat tinggal di lokasi lain.

Lonjakan pesat jumlah orang kaya di Asia patut dicatat, khususnya di kota-kota seperti Beijing, yang saat ini menampung 347 triliuner, disusul Singapura dengan 336, Shanghai 322, dan Hong Kong 320.

Baca juga:Mengerikan! Harta Orang Kaya di AS Lenyap hingga Rp6.200 T

Di Eropa, yang pernah sebagai sentral keuangan global, London tetap merupakan pusat dengan 370 triliuner, menduduki posisi keempat secara global, meskipun zona ini mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan kawasan sejenis di Asia dan AS.

Laporan itu memprediksi kota-kota seperti Hangzhou, Shenzhen, dan Taipei di Asia, serta Dubai dan Abu Dhabi di UEA, bakal menyaksikan perkembangan eksplosif dalam populasi triliuner mereka selama 16 tahun ke depan.

Sedangkan kota-kota seperti Chicago, Moskow, Zurich, dan Madrid diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang lebih moderat, dengan estimasi peningkatan kurang dari 50% dalam dekade selanjutnya. (mi/hm16)

Related Articles

Latest Articles