10.8 C
New York
Monday, May 6, 2024

Mengerikan! Harta Orang Kaya di AS Lenyap hingga Rp6.200 T

Jakarta, MISTAR.ID

Apa yang terjadi sehingga harta orang kaya di Amerika Serikat (AS) bisa lenyap. Bayangkan, lenyapnya harta orang kaya di AS itu tidak sedikit.

Ya! Harta orang kaya di AS mengalami penurunan yang cukup signifikan. Federal Reserve mencatat harta taipan negeri paman sam lenyap hingga US$ 400 miliar atau setara Rp6.240 triliun (kurs Rp 15.600).

Mengutip dari CNN, Senin (12/12/22) saat ini total kekayaan orang kaya di AS menjadi US$ 143,3 triliun. Catatan ini terakhir pada kuartal III-2022. Kemudian, kepemilikan saham juga menurun US$ 1,9 triliun.

Baca juga:Wow! Elon Musk Kehilangan Harta Rp1.500 T

Bukan kuartal ini saja terjadi penurunan harta kekayaan konglomerat AS. Kuartal II-2022 kemarin, harta orang kaya AS menurun hingga US$ 6 triliun. Penurunan itu jadi karena anjloknya nilai saham pada saat itu.

Anjloknya harga saham juga menjadi penyebab penurunannya harta orang kaya di AS. Misalnya saja, indeks saham S&P 500 turun 5,3% selama kuartal III.

Meski terjadi penurunan pada kepemilikan saham, orang kaya di AS tampaknya lebih memilih untuk mengamankan uangnya ke instrumen investasi lainnya. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kepemilikan properti atau real estate sebesar US$ 7 miliar.

Harga rumah-rumah di AS sendiri mengalami sedikit kenaikan 0,1% dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal ini menurut Indeks Harga Rumah oleh Badan Keuangan Perumahan Federal.

Penurunan kekayaan saat ini merupakan perubahan haluan dari kenaikan kuat yang dimulai pada pertengahan 2020. Kekayaan bersih orang kaya di AS mencapai US$150,1 triliun pada kuartal terakhir tahun lalu tetapi kemudian menurun selama tiga kuartal berturut-turut.

Baca juga:Ini Daftar Harta Kekayaan 5 Jenderal Calon Kapolri

Kekhawatiran akan kondisi ekonomi ke depan juga dirasakan oleh masyarakat AS. Hasil survei yang dibuat oleh CNN, masyarakat AS sebagian besar khawatir kondisi keuangan akan lebih buruk dari tahun ini.

“Sepertiga mengatakan mereka berada dalam kondisi keuangan yang hampir sama. Hanya 16% yang mengatakan keadaan mereka sekarang lebih baik,” tulis survei tersebut.

Hasil survei terbaru, sekitar 93% mengatakan bahwa mereka agak khawatir dengan biaya hidup saat ini. Kemudian, 63% mengatakan mereka sangat prihatin akan kondisi keuangan saat ini. Lalu, 30% mengatakan keuangan telah stabil. Hanya 17% yang mengatakan kondisi ekonomi membaik. (detik/hm06)

Related Articles

Latest Articles