14.7 C
New York
Wednesday, August 21, 2024

Mendag Sebut 40 Persen Produk Impor Indonesia Tak Bayar Pajak

Jakarta, MISTAR.ID

Terungkap sebanyak 40 persen produk impor tidak bayar pajak sebab tak tercatat secara resmi di Indonesia (underground economy).

Ini disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas). Dia menyatakan, tak tercatatnya produk impor itu merupakan hal yang ilegal, dan dapat menghambat Indonesia sebagai negara maju.

“Salah satu tantangannya itu adalah kita kenal dengan underground economy. Pak Menteri UKM Teten menyatakan hampir 30-40 persen kita itu di pangsa pasarnya apa yang disebut dengan underground economy,” kata Zulhas dalam acara Forum Koordinasi Pengawasan Kegiatan Perdagangan di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (21/8/24).

Baca juga:Australia Segera Batasi Karbon Produk Impor, Ekspor Indonesia Terganggu?

Tentu saja, rasio pajak Indonesia lebih rendah dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Sementara jika seluruh produk impor itu masuk jalur resmi, maka dapat menambah penerimaan negara dan bisa mendongkrak perkembangan ekonomi 7-8 persen.

“Bayangkan 30 persen itu, besar sekali. Tax ratio itu dapat naik. Pajak baru, bukan nambah orang yang telah bayar pajak. Itu dampaknya bakal berubah. Jika kita berkembang 7-8 persen banyak yang dikerjakan,” sebutnya.

Zulhas pun membandingkan dengan negara maju di Asia, seperti China, Jepang, dan Korea Selatan (Korsel). Pendapatnya, produk impor ilegal susah masuk di ketiga negara itu.

Baca juga:Menkeu Warning Sejumlah Produk Impor Bakal Diawasi dan Diperketat

Selain itu, Zulhas mengklaim Indonesia sudah mempunyai modal sebagai negara maju. Itu dapat dilihat dari negara perdagangan yang surplus selama 51 bulan berturut-turut.

“Saya di APEC berjumpa dengan Mendag China. Dia bilang, Excellency Hasan, kami miliki data lengkap, Indonesia mempunyai semua persyaratan untuk menjadi negara maju, sumber daya alamnya, sumber daya manusianya. Pendek kata, semua persyaratan kita punya. Faktanya 51 bulan perdagangan kita surplus terus. Dengan semua kekurangannya kita masih surplus 5 persen,” paparnya. (cnn/dtk/hm16)

Related Articles

Latest Articles