Jakarta, MISTAR.ID
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan melanjutkan bantuan pangan berupa beras 10 kilogram (kg) sampai Januari dan Februari 2025. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi pada Rabu (6/11/24).
Namun, jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) akan berkurang atau dihapus sekitar 6 juta. Angka awal 22 juta KPM menjadi 16 juta KPM.
Jumlah KPM ini turun, kata Arief, lantaran ada bantuan lain yang sudah diterima warga, termasuk Makan Bergizi Gratis.
Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk menyalurkan bantuan jumlahnya sebesar Rp5,1 triliun.
Ia juga menegaskan bantuan pangan yang disalurkan kepada masyarakat tujuannya adalah menekan tingkat inflasi.
Baca juga:Bantuan Pangan Tahap III Tahun 2024 di Siantar Disalurkan
“Urgensinya adalah pertumbuhan ekonomi harus lebih tinggi dari inflasi. Jadi pada saat beras menjadi kontributor inflasi kita harus melakukan intervensi,” kata Arief.
Bantuan pangan yang diprogram pemerintah tersebut menjadi salah satu pemanfaatan CBP sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah.
Bantuan pangan beras ini disalurkan dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP yang dikelola Bulog, sejak awal 2023 dalam dua tahapan kemudian dilanjutkan lagi pada 2024.(cnn/hm17)
