11.9 C
New York
Tuesday, October 8, 2024

Kenapa Aplikasi Temu Ingin Masuk Indonesia? Begini Kata Ekonom

Jakarta, MISTAR.ID

Center of Economic and Law Studies (Celios) menilai, pemerintah perlu mengevaluasi kehadiran aplikasi dagang online atau e-commerce asal China, Temu, di Indonesia.

Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda, menyampaikan, hadirnya platform tersebut di Tanah Air dapat berdampak negatif terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pasalnya, pelaku UMKM ini dihadapkan dengan model bisnis produsen ke konsumen langsung.

“Mereka bisa kalah bersaing dengan produsen besar yang bisa langsung reach ke konsumen. Kemudian tidak ada lagi seller yang menjual barangnya ke konsumen,” kata Huda kepada Bisnis, Selasa (8/10/24).

Baca juga : Marketplace Temu Dipastikan Tak Berizin di Indonesia

Menurutnya, kehadiran aplikasi milik Pindoduo atau PDD tidak memiliki nilai tambah bagi Indonesia. Untuk itu, pemerintah perlu mengevaluasi kehadiran aplikasi tersebut, misalnya, dengan menyesuaikan model bisnisnya sesuai dengan kebutuhan pemerintah.

Di sisi lain, Huda menilai alasan Temu sangat berminat masuk ke Tanah Air karena prospek bisnis e-commerce yang masih cukup positif meski tidak sebesar yang diperkirakan.

Huda, mengutip laporan Bank Indonesia, mencatat target transaksi e-commerce tidak tercapai dan lebih lambat dari tahun lalu. Namun di satu sisi, pangsa pasar Indonesia masih menarik sehingga menjadi incaran salah satu e-commerce China, yakni Temu.

“Mereka kan nggak mungkin kalau tidak melihat prospek pangsa pasar kita sebelum mereka berniat masuk ke Indonesia,” ujarnya.

Related Articles

Latest Articles