“Kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,78 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,05 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,65 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,49 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,23 persen; kelompok transportasi sebesar 0,66 persen; kelompok informasi, komunikasi,” jelasnya.
Selain itu, kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks seluruh kelompok pengeluaran yang menjadi penyebab kenaikan inflasi Y-on-y, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,78 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,05 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,65 persen.
Baca juga : Jelang Ramadhan, BI Waspadai Kenaikan Inflasi dan Daya Beli
“Sedangkan pada kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,49 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,66 persen,” sebutnya.
Berbeda lagi kelompok pendidikan sebesar 1,54 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,23 persen; kelompok transportasi sebesar 0,66 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,49 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,07 persen. (dinda/hm18)
