20.2 C
New York
Friday, May 31, 2024

Harga Daging Ayam di Pematang Siantar Berangsur Turun, Pembeli Masih Sepi

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Harga daging ayam di pasar tradisional Kota Pematang Siantar mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir ini.

Seperti pantauan mistar. id pada Minggu (18/6/23) di pasar tradisional Dwikora dan Pasar Pagi Rindam. Harga ayam potong saat ini dijual bervariasi mulai Rp34 ribu hingga Rp36 ribu per kilogram. Harga sebelumnya mencapai Rp38 ribu per kilogram.

Menurut salah satu penjual daging ayam potong di pasar tradisional Dwikora yakni, Haris (36), harga daging ayam telah mengalami penurunan secara bertahap.

Baca juga: 5 Tips Menggoreng Ayam Agar Renyah di Luar Lembut di Dalam

“Iya, harga ayam mulai turun secara bertahap saat ini. Harga daging ayam ini lagi tak tentu. Harganya bisa berubah setiap hari tergantung dari stok yang ada,” ucapnya.

Menurutnya, meski perlahan harga mulai turun, pelanggan yang sering membeli di lapak dagangannya masih terus mengeluh. Karena harga yang dirasa masih dikategorikan mahal, dengan kondisi perekonomian yang masih sulit ini.

“Meskipun mulai turun, yang beli sepi, bahkan pelanggan kami juga sering mengeluh dan protes. Katanya harga daging ayam ini masih belum standar. Kalau mereka protes gitu, ya saya bilang aja sudah dari agennya sedang mahal. Terkadang malas juga meladeni ocehan pembeli,” ungkap Haris dengan tersenyum.

Baca juga: Biaya Produksi Naik, KPPU Kanwil I Tetap Awasi Kenaikan Harga Ayam dan Telur di Medan

Terpisah, pedagang daging ayam potong lainnya di Pasar tradisional Pagi Rindam, Heri menyebutkan. Sempat khawatir saat harga ayam potong mencapai Rp38 ribu per kilogram. Pasalnya, semakin tinggi harga, daya beli masyarakat akan menurun dan beralih ke komoditas lain yang lebih murah.

“Kalau terus naik, kayak harga cabai dulu yang sempat mahal, kenaikan sampai tiga kali lipat, yang beli pun pasti sangat sedikit. Sempat was-was lah kemarin, harga ayam naik terus dari agennya,” kata Heri.

Penurunan harga saat ini, sebut Heri dikarenakan stok daging ayam potong mulai lancar. Sementara masyarakat yang membutuhkan daging ayam potong akhir-akhir ini baru menurun. Pendapatannya pun juga ikutan menurun.

Baca juga: Harga Daging Ayam Naik Terus, Ini Kata Pedagang di Siantar

“Biasanya, kalau pertengahan tahun ini, banyak masyarakat lebih mementingkan yang lain. Terutama buat anak-anaknya yang akan masuk sekolah kebutuhannya kan banyak. Masyarakat memilih untuk mengurangi jumlah pembelian untuk kebutuhan mereka,” jelas dia.

Ratmi (51), salah satu pelanggan yang membeli ayam di lapak Heri mengeluhkan harga ayam yang masih terbilang mahal.

“Masih mahal ini kak, seharusnya kan jangan lah sampai mahal hampir Rp40 ribu per kilogram. Disamakan gitu sama kondisi saat ini. Seharusnya malah murah, lah ini semuanya tambah mahal,” kata Ratmi kecewa, warga asal Viyata Yudha ini.

Baca juga: Harga Daging Ayam, Rokok dan Bawang Putih Naik, Inflasi Siantar 0,45 Persen

Ratmi pun berharap pemerintah dapat menstabilkan harga komoditas ayam maupun bahan pangan lainnya terutama telur dalam waktu dekat. Hal ini demi melindungi daya beli masyarakat sekaligus meningkatkan omzet penjualan. (Yetty/hm21).

Related Articles

Latest Articles