7.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Berkat Digitalisasi, Nasib UMKM Berubah di Tengah Pandemi

Medan, MISTAR.ID

Pemilik Pempek Nabil di Medan, Widyawati (38 tahun), menjadi bukti nyata bahwa digitalisasi mampu mengubah nasib Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Mendukung program Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk meningkatkan UMKM, Widyawati berbagi cerita suksesnya soal kontribusi digitalisasi pada usaha pempeknya.

Pada 2023 lalu, Widyawati bersama 1000 pelaku UMKM di Medan mengikuti pelatihan digitalisasi. Program pelatihan tersebut tak hanya mengajarkan pembuatan website dan manajemen konten, tetapi juga melibatkan strategi pemasaran produk melalui media sosial. Widyawati, akrab dipanggil Widy, mengakui bahwa digitalisasi membuka peluang baru bagi UMKM dan memberikan dampak positif yang signifikan.

“Kami memanfaatkan website dan media sosial untuk mempromosikan produk kami, dan hasilnya luar biasa. Penjualan pempek Nabil meningkat hingga 200 persen selama pandemi berkat strategi pemasaran digital,” ujarnya, Rabu (10/1/24).

Meski sudah menerapkan digitalisasi sejak awal, bahkan jauh sebelum pandemi Covid-19, Widy menekankan pentingnya pelatihan ini untuk UMKM agar tetap mampu bersaing dan berkembang.

Baca juga: Digitalisasi UMKM Berperan Penting Untuk Pemulihan Ekonomi

“Digitalisasi itu wajib bagi UMKM jika tak ingin tergilas zaman,” ungkapnya.

Bahkan, setelah pandemi berlalu, usaha Pempek Nabil tetap stabil karena kuatnya dukungan  digitalisasi. Bisnis ini bisa dikelola dengan baik dan jaringan pelanggan terjaga dengan mulus. “Kalau sekarang memang keuntungan tidak bisa dikatakan naik, karena saat pandemi kan kita meledak. Tapi masih bisa terjagalah,” imbuh Widy.

Dalam sebuah wawancara dengan mistar.id, Widyawati menceritakan bagaimana Pempek Nabil mampu meroket di masa pandemi. Meskipun tidak memiliki gerai fisik, Pempek Nabil sukses menjual produknya secara online, terutama melalui media sosial dan berbagai platform marketplace (lokapasar).

Related Articles

Latest Articles