15.2 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

BBM Swasta Lebih Murah Dibanding Pertamina, BPH Migas Ungkap Alasan

Jakarta, MISTAR.ID

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) membela pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Arifin Tasrif soal harga keekonomian pertalite.
Mengutip CNBC, Arifin menyebut harga keekonomian pertalite harusnya Rp14 ribu. Harga tersebut lebih mahal dari BBM sejenis yang dijual swasta.

Direktur BBM BPH Migas Sentot Harijady Bradjanto Tri Putro mengatakan penetapan harga pertalite selaku jenis BBM khusus penugasan (JBKP) telah diatur dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 187 K/10/MEM/2019 Tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

Baca juga:Harga Pertalite dan Pertamax Tak Naik, BBM Non-Subsidi Naik

“Dari formula memang tidak ada batas bawah, para badan usaha (BU) bebas menetapkan harga asal tidak melebihi harga dasar formula tersebut. Pengaruhnya terhadap badan usaha adalah pajak atau PBBKB di masing-masing daerah berbeda antara 5 hingga 10 persen,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Senin (1/11).

Harga jual eceran (HJE) pertalite sebagai JBKP ditetapkan pemerintah Rp10 ribu (per liter). Sentot menjelaskan, selisih antara Rp10 ribu ke harga keekonomian sesuai formula perhitungan di atas bakal dibayar oleh pemerintah sebagai kompensasi.

Jika harga keekonomian Pertalite adalah Rp14 ribu, maka kompensasi yang harus dibayar ke Pertamina adalah Rp4.000.

Baca juga:BBM Malaysia Lebih Murah dari Indonesia, ini Pengakuan Bos Pertamina

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman juga mengatakan harga minyak dunia akan mengikuti perkembangan pasar. Jadi katanya, pernyataan Arifin soal harga keekonomian pertalite tidak ia permasalahkan.

Begitu juga dengan SPBU swasta yang menjual harga di bawah BBM Pertamina.

“Loh itu terserah Badan Usaha (BU) swastanya, kan mereka punya hitungan dan pertimbangan sendiri untuk menjual,” jelasnya soal BBM RON 90 yang dijual lebih murah dari harga keekonomian Pertalite.

Jika dibandingkan dengan BBM RON 90 lain, harga keekonomian Pertalite cukup bersaing. BBM RON 90 BP-AKR saat ini dijual Rp14.050 per liter. Namun, Vivo berani membanderol Revvo 90 dengan harga Rp12.600 per liter.

Jika Pertalite dijual tanpa subsidi di angka Rp14 ribu per liter, harganya memang lebih mahal ketimbang Revvo 90 milik Vivo. Namun, masih di bawah milik BP-AKR.

Kendati, BBM RON 90 milik Vivo dan BP-AKR termasuk ke dalam jenis BBM umum (JBU). Harga JBU bakal mengikuti perkembangan harga minyak dunia. Ketika turun, harga akan ikut turun. Begitu pula saat harga minyak dunia naik, harganya akan terkerek.

Baca juga:Penjualan Mobil BBM Bakal Disetop di Eropa

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting juga mengatakan bahwa penentuan harga BBM subsidi ada di tangan pemerintah atau regulator.

“Harga minyak dan Mean of Platts Singapore (MOPS) kan sangat fluktuatif sekarang,” katanya saat dikonfirmasi.

“Coba ditanyakan ke tim teknis di Ditjen Migas, logikanya RON 92 saja sudah di bawah Rp14 ribu, harusnya RON 90 juga sudah di bawah itu,” sambung Irto. (cnn/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles