16.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

AAJI Ramal Premi Asuransi Jiwa Tumbuh 14% di Tahun 2020

Jakarta | MISTAR.ID– Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memperkirakan total premi tumbuh di kisaran 10-14 persen pada 2020 dan masih didominasi oleh produk unit link. Dalam konteks ini, pelaku bisnis di industri asuransi jiwa tetap optimistis di tahun depan akan mengalami kenaikan kinerja yang positif.

“Industri asuransi jiwa masih memiliki potensi yang tinggi, yaitu besarnya jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 268 juta orang di 2019,” kata Direktur Eksekutif AAJI Yanes Matulatuwa, dalam sebuah seminar bertajuk ‘Insurance Outlook 2020’ yang diselenggarakan Majalah Media Asuransi, di Le Meridien Hotel, Jakarta, Kamis (21/11/19).

Selain itu, potensi lainnya yakni jumlah kanal distribusi yang semakin bertambah bakal mempermudah perusahaan dalam menawarkan produk asuransi sekaligus memberikan pemahaman akan manfaat asuransi kepada masyarakat. Kemudian, berkembangnya teknologi digital dan jumlah generasi milenial di Indonesia yang sangat besar. “Dengan sebagian merupakan pengguna internet dan sangat aktif dalam menggunakan layanan digital keuangan,” tuturnya,

Sedangkan terkait total klaim, lanjutnya, diprediksi pada 2020 akan tumbuh sekitar 5-10 persen dengan pertumbuhan total aset diramal mencapai delapan persen dan total investasi diyakini bakal tumbuh di angka tujuh persen. Kesemuanya diharapkan bisa tercapai sejalan dengan masih kuatnya fondasi perekonomian Indonesia.

Meski demikian, masih kata Yanes, industri asuransi jiwa juga perlu memerhatikan tantangan yang akan dihadapi seperti Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kemampuan yang memadai, inovasi produk asuransi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat, serta perlunya dukungan dari regulator untuk regulasi-regulasi terkait.

Sebelumnya, AAJI mencatat total pendapatan premi mencapai Rp90,25 triliun sampai kuartal II-2019. Adapun pencapaian itu tumbuh melambat yakni hanya sebanyak 3,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp93,58 triliun.

Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, mengatakan pertumbuhan pendapatan premi itu memiliki kontribusi terhadap total pendapatan sebesar 76,3 persen. Ia menambahkan terhitung 60,5 persen dari total premi tersebut merupakan kontribusi dari premi bisnis baru sebesar Rp54,7 triliun dan tumbuh melambat yakni 8,8 persen.

“Sementara 39,5 persen merupakan kontribusi dari premi lanjutan sebesar Rp35,68 triliun, yang meningkat sebanyak 5,8 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu,” kata Budi. (medcom/hm04)

Sumber : Medcom
Editor : Jannes Silaban

Related Articles

Latest Articles