Ratusan Siswa Gagal Ikut SNBP, Kasi SMK Cabdis Wilayah I Berharap Masih Ada Kesempatan
![journalist-avatar-top](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.online%2Fuploads%2FMISTAR%2Femployee%2F20250122T084319148Z.jpg&w=64&q=75)
![ratusan_siswa_gagal_ikut_snbp_kasi_smk_cabdis_wilayah_i_berharap_masih_ada_kesempatan](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.id%2Fuploads%2FMISTAR%2F06-02-2025%2Fratusan_siswa_gagal_ikut_snbp_kasi_smk_cabdis_wilayah_i_berharap_masih_ada_kesempatan_2025-02-06_21-21-20_7789.jpg&w=1920&q=75)
Kasi SMK Cabdis Pendidikan Wilayah 1, Duta Syailendra. (f: susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Cabang Dinas (Cabdis) Pendidikan Wilayah 1, Duta Syailendra menyampaikan kekecewaannya terkait masalah keterlambatan penginputan data ke sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Keterlambatan ini menyebabkan ratusan siswa-siswi SMKN 10 Medan gagal mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).
“Kalau saya lihat, keterlambatan orang ini (pihak sekolah) masuk pada saat rame-rame di hari terakhir. Jadi hari terakhir si petugasnya meng-entry-kan data. Tentunya pada saat injury time ini kan bahaya sebenarnya,” ucapnya saat ditemui di SMKN 10 Medan, Kamis (6/2/25).
Duta menjelaskan bahwa pada sistem PDSS, data yang dimasukkan meliputi nilai rapor, namun di beberapa kasus, terutama untuk siswa SMK, ada mata pelajaran PKL (Praktek Kerja Lapangan) di semester 5 yang tidak bisa terinput karena kesalahan sistem.
“Sementara mau masukkan yang untuk nilai itu, harus dimasukkan. Kalau error dia harus dimasukkan manual. Nah karena di orang ini pemahaman tentang itu, tentu saja begitu dapat yang error antisipasi kalau sudah mepet tanggal kan udah gawat itu. Di situ saya yang kecewa,” ungkapnya.
Duta menegaskan ia berpihak kepada siswa, dan bagaimana pun, perlu dicarikan solusi untuk mengatasi masalah ini. “Tapi alhamdulillah ini sudah bisa dapat titik temunya. Tadi sudah buat perjanjian ya mereka harus berangkat konsekuensinya gitu ke Jakarta,” ucapnya.
Ia berharap adanya keringanan hati agar para siswa mendapat kesempatan untuk berjuang di SNBP. “Lulus atau tidak ya kan itu urusan belakangan. Yang penting sudah, mereka punya hak, anak-anak itu punya hak,” tegasnya. (susan/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
KPK Sita Rp59,4 Miliar dari Rumah Ketum dan Wakil Ketum PP![journalist-avatar-bottom](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.online%2Fuploads%2FMISTAR%2Femployee%2F20250122T084319148Z.jpg&w=256&q=75)