Friday, January 31, 2025
logo-mistar
Union
EDUKASI

Berbisnis Sejak Dini, Mahasiswi Unimed Ciptakan Pewarna Alami Ulos dan Songket

journalist-avatar-top
By
Monday, July 22, 2024 17:36
17
berbisnis_sejak_dini_mahasiswi_unimed_ciptakan_pewarna_alami_ulos_dan_songket

berbisnis sejak dini mahasiswi unimed ciptakan pewarna alami ulos dan songket

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Sekelompok mahasiswi Universitas Negeri Medan (Unimed) berhasil menciptakan pewarna alami dari limbah daun ketapang, kulit pinang dan kulit bawang yang kemudian disebut sebagai Natcol.

Produk pewarna alami berupa pasta ini akan digunakan untuk mewarnai benang ulos dan songket Tumtuman Tarutung yang akan ditenun.

Ketua kelompok, Agnes Normawati Silaban yang merupakan mahasiswi jurusan kimia Unimed ini menjelaskan terciptanya produk alami ini karena hasil penelitian dosen pendampingnya, Prof Dr Murniaty Simorangkir terhadap bahaya limbah pewarna sintetis tekstil.

Baca juga : Anak Tak bisa Bilang R, Tim PKM-RSH Unimed Terapkan Terapi dengan Lagu

“Produk pasta pewarna alami NATCOL ini bisa memiliki 3 varian warna yaitu merah tua, kuning dan hitam yang sesuai  dengan aneka warna ulos dan songket,” katanya, Senin (21/7/24).

Agnes mengatakan Natcol ini menunjukkan kualitas baik ketahanan luntur benang tenun terhadap pencucian sabun, dan penyinaran matahari.

“Pewarna natural kain tenun local wisdom Sumatera juga telah dipasarkan ke beberapa UMKM dan pengrajin ulos yakni kelompok Tenun Pagabe Gompar Batu Pangaraja di Desa Napitupulu Gompar Pangaraja, Porsea,” ujarnya.

Baca juga : Mahasiswa Unimed Manfaatkan Ikan Red Devil jadi Pakan Kepiting

Melalui program Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) Simbelmawa ini Dosen pendamping, Prof Dr Murniaty Simorangkir berharap produk yang dihasilkan oleh mahasiswa Unimed dapat diperkenalkan dan dipasarkan.

“Saya menyarankan agar produk NATCOL ini segera diperkenalkan dan dipasarkan kepada pengrajin/UMKM  ulos dan songket. Dan untuk  menjaga kelestarian lingkungan, usaha pasta NATCOL pewarna alami kain tenun ulos dan songket ini sehingga dapat berkembang,” harapnya. (dinda/hm18)

journalist-avatar-bottomAndiyus