Warga Dairi kembali Desak PT DPM Perbaiki Lahan Pertanian yang Rusak


PT DPM survey lahan pertanian warga yang rusak milik Marles Tambunan, Jumat (2/5/2025). (f: ist/mistar)
Dairi, MISTAR.ID
Warga Kabupaten Dairi, Marles Tambunan, bersama istrinya Ruslinda Nainggolan, kembali mendesak PT DPM (Dairi Prima Mineral) untuk bertanggung jawab dan segera memperbaiki lahan pertanian mereka yang rusak akibat aktivitas perusahaan tambang tersebut.
Desakan ini disampaikan Marles melalui sambungan telepon kepada Mistar, Jumat (2/5/2025).
“Kami berharap PT DPM kooperatif dan menindaklanjuti sesuai perjanjian yang telah dibuat. Kalau dibiarkan terlalu lama, kerusakan lahan akan semakin parah,” ujarnya dengan nada lemah.
Marles menjelaskan, kerusakan lahan pertanian miliknya yang berada di Huta Ginjang, Desa Polling Anak-anak, Kecamatan Silima Pungga-pungga, diduga kuat disebabkan oleh aktivitas tambang dan air limbah dari mess PT DPM.
“Kurang lebih lima rante lahan yang kami tanami tanaman produktif rusak total. Kami sudah melaporkan ke PT DPM melalui kepala desa dan camat, namun belum ada tanggapan serius,” katanya.
Menurut Marles, kerusakan ini telah berlangsung hampir dua tahun, namun hingga kini belum ada realisasi perbaikan seperti yang dijanjikan dalam perjanjian sewa-menyewa lahan.
“PT DPM seakan menyepelekan warga lingkar tambang. Ini sangat mengecewakan,” ucapnya dengan nada kesal.
Menanggapi hal ini, PT DPM melalui Chief Legal and External Officer, Radianto Arifin, memberikan pernyataan saat dikonfirmasi via WhatsApp.
“Kami sudah beberapa kali bertemu dan berkomunikasi dengan Bapak Marles Tambunan. Bahkan kami telah membuat desain perbaikan berupa pemasangan bronjong sebagai solusi,” ujar Radianto.
Radianto menegaskan, pihak perusahaan akan terus membuka jalur komunikasi dan berharap persoalan ini segera terselesaikan.
“Kami juga ingin sampaikan bahwa lahan tersebut merupakan tanah sewa dari masyarakat, termasuk milik Bapak Marles, dengan kontrak berlaku hingga tahun 2030,” tuturnya. (manru/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
Jalan di Desa Sumbul Raya Karo Sudah Satu Tahun Berlubang