Saturday, April 26, 2025
home_banner_first
DAIRI-PAKPAK-KARO

Anggota DPRD Sumut, Alfriansyah Janji Perjuangkan Usulan Perbaikan Irigasi di Dairi

journalist-avatar-top
Jumat, 25 April 2025 16.53
anggota_dprd_sumut_alfriansyah_janji_perjuangkan_usulan_perbaikan_irigasi_di_dairi

Jaringan irigasi Buluduri, Lae Parira terlihat rusak dan membuat air sulit dikendalikan (f:manru/mistar)

news_banner

Dairi, MISTAR.ID

Anggota Komisi B DPRD Sumatera Utara, Alfriansyah Ujung, menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan usulan perbaikan jaringan irigasi di Kabupaten Dairi, khususnya Irigasi Buluduri Lae Parira dan Irigasi Lae Nuaha Sidikalang.

Dalam kunjungan resesnya, Alfriansyah menerima berbagai aspirasi dari masyarakat, terutama dari petani padi sawah yang sangat bergantung pada jaringan irigasi untuk mendukung program swasembada pangan.

“Berbagai upaya akan kita lakukan, termasuk koordinasi dengan Pemprov Sumut, demi mendukung swasembada pangan. Ini juga bagian dari pengembangan lahan pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani,” kata Alfriansyah, Jumat (25/4/2025).

Ia menjelaskan, beberapa bagian jaringan irigasi mengalami kerusakan, khususnya yang terdampak bencana longsor. Hal ini karena sebagian besar jaringan irigasi masih menggunakan lining alami atau dinding tanah yang mudah tergerus.

Sementara itu, Plt Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PUPR Sidikalang, Daud Sembiring, ketika dikonfirmasi MISTAR, membenarkan bahwa kedua jaringan irigasi tersebut merupakan tanggung jawab Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara.

“Kita mengapresiasi perhatian dan perjuangan Bapak Alfriansyah Ujung. Namun karena efisiensi anggaran tahun 2025, perbaikan tersebut akan kita usulkan untuk tahun anggaran 2026,” jelas Daud melalui pesan WhatsApp.

Daud merinci item dan rencana biaya perbaikan yang diusulkan, yakni rehabilitasi saluran sekunder, lining, dan permukaan jaringan Irigasi Bulu Duri dengan anggaran sebesar Rp3,5 miliar.

Kemudian, pembangunan bangunan perkuatan tebing dan perlindungan infrastruktur terhadap banjir di Sungai Lae Nuaha Sidikalang dengan anggaran sekitar Rp4 miliar.

Ia menambahkan, luasan lahan persawahan yang mendapatkan manfaat dari dua jaringan irigasi tersebut mencapai lebih dari 500 hektar.

“Ini sangat krusial bagi pertanian Dairi,” ujarnya.(manru/hm17)

REPORTER:

RELATED ARTICLES