Thursday, April 17, 2025
home_banner_first
ASAHAN

Gemot Mafia Bangladesh Kisaran Meresahkan, Ini Pengakuan Mantan Anggotanya

journalist-avatar-top
Selasa, 8 April 2025 11.47
gemot_mafia_bangladesh_kisaran_meresahkan_ini_pengakuan_mantan_anggotanya

Polres Asahan menggelar pengungkapan kasus geng motor melibatkan anggota Mafia Bangladesh. (f:ist/mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

Anggota komunitas geng motor alias gemot ‘Mafia Bangladesh’ di Kisaran, meresahkan dan tercatat dua kali berurusan dengan Polres Asahan karena melakukan pengrusakan kantor pemerintahan dan pengeroyokan.

Kelompok beranggotakan puluhan pelajar ini diketahui telah berdiri sejak tahun 2020 Kisaran. Bahkan anggotanya ada di luar Kabupaten Asahan.

Berdasarkan penelusuran Mistar, Selasa (8/4/2028) di sosial media Instagram mereka, kelompok remaja ini telah memiliki lebih dari lima ribu pengikut.

Seorang remaja siswa SMA di Kisaran berinisial Haris, bukan nama sebenarnya, (16 tahun), mantan anggota kelompok ini mengaku menyesal bergabung. Kini ia bersyukur karena tidak terlalu jauh terjebak, dan saat ini bisa menjalani hidup lebih baik.

Awalnya, Haris mengaku hanya ingin mencari teman dan merasa diterima dalam lingkungan sosialnya. Ia mulai bergaul dengan sekelompok remaja di lingkungan rumahnya yang sering nongkrong hingga larut malam. Lambat laun, ia diajak bergabung dalam komunitas itu.

“Saya waktu itu cuma ikut-ikutan. Awalnya cuma nongkrong, terus lama-lama disuruh ikut kumpul besar dan konvoi dan masuk grup WhastApp (WA). Dari situ, saya mulai terbiasa ikut kegiatan mereka, walau sebenarnya hati saya enggak tenang,” kata Haris.

Ia mengakui bahwa saat itu merasa bangga karena menjadi bagian dari kelompok yang dianggap "ditakuti" oleh banyak orang. Namun, kebanggaan itu hanya sesaat. Di balik itu, ia mulai kehilangan banyak hal yang berharga dalam hidupnya.

“Terakhir yang tertangkap waktu tawuran. Sempat ditahan sehari di Polres, syukur bisa pulang karena dijamin sama orang tua. Habis itu orang tua malu sekali sampai menangis, dari situ sampai sekarang janji sama diri sendiri enggak lagi ikut,” ujarnya.

Sebenarnya ada beberapa kelompok komunitas geng remaja selain ‘Mafia Bangladesh’ di Kisaran. Namun komunitas ini dianggap yang paling besar dan memiliki banyak pengikut. Tercatat, dua kali aksi kelompok ini yang pada akhirnya berurusan dengan aparat kepolisian.

Pertama kali pada tanggal 14 Desember 2024 lalu, puluhan kelompok anggota Mafia Bangladesh melempari Kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan, dan Anak Kabupaten Asahan di Jalan Mahoni Kisaran.

Akibat penyerangan itu sejumlah kaca jendela kantor tersebut pecah. Kejadian bermula saat mereka melakukan penyerangan terhadap kelompok lain, yang kemudian lari ke dalam lingkungan kantor tersebut. Tujuh orang remaja anggota kelompok ini pun ditangkap polisi.

Kemudian terbaru pada 1 April 2025, puluhan anggota kelompok ini juga terlibat perkelahian dengan kelompok lainnya hingga melakukan pengeroyokan terhadap seorang pelajar yang diketahui atlet tarung derajat hingga mengalami luka robek delapan jahitan di kepala. Polisi juga menahan tiga orang pelaku dalam kasus ini, sedangkan lima lainnya Daftar Pencarian Orang (DPO). (perdana/hm17)

REPORTER:

RELATED ARTICLES