17.7 C
New York
Friday, May 17, 2024

Sejumlah Tokoh Publik Indonesia Kehilangan Sosok Rizal Ramli

Jakarta, MISTAR.ID

Eks Menko Kemaritiman, Rizal Ramli menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit (RS) Cipto Mangunkusumo, pada Selasa (2/1/24) sekitar pukul 19.30 WIB.

Meninggalnya tokoh penggerak mahasiswa era 1997-1998 itu membuat sejumlah tokoh publik merasa kehilangan. Salah satunya, Aiman Witjaksono yang merasa kehilangan sosok sosok ekonom yang dinilai merupakan salah seorang tokoh kritis di Indonesia.

Juru bicara (jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD ini menilai, wafatnya Rizal Ramli akan membuat Indonesia kehilangan figur kritis yang sering berpegang pada kebenaran.

Baca juga:Kabar Duka, Rizal Ramli ‘Sang Penerobos’ Tutup Usia

“Siapapun seorang Rizal Ramli pasti akan tahu bahwa dia merupakan sosok yang kritis yang tidak akan pernah terbeli dan berdiri atas nama kebenaran,” sebutnya di rumah duka di bilangan Jakarta Selatan, pada Selasa (2/1/24).

Mantan juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Adhie Massardi menyatakan, meninggalnya Rizal Ramli akan menyebabkan Indonesia kehilangan atas sosok kritikus andal.

“Beliau merupakan orang berani mengkritik siapapun tanpa pandang bulu, termasuk teman atau rekannya sendiri yang melakukan penyimpangan,” ungkapnya.

Politikus PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno menuturkan, ekonom senior itu adalah seorang sahabat dan mentor yang memberikan banyak sekali pengetahuan bagi bagi dirinya.

Baca juga:Jokowi Sematkan Tanda Kehormatan ke Ibu Negara dan Sejumlah Tokoh

“Pak Rizal ini luar biasa sangat unik dalam konteks Indonesia akibat berani menyampaikan gagasan-gagasannya yang orisinal, secara konsisten dengan resiko yang tidak kecil,” kata Hendrawan.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelora, Fahri Hamzah mengenang almarhum sebagai mentor seluruh aktivis. Fahri menyebut, Rizal Ramli setia mendampingi para aktivis yang sering berseberangan dengan kebijakan-kebijakan negara.

“Kita bisa mengenang beliau sebagai sahabat dan kawan berdiskusi di jalan setia mendampingi aktivis dengan ide-ide yang sering beroposisi terhadap kemapanan kebijakan negara. Kita akan selalu membutuhkan figur seperti itu,” ucapnya. (bsns/dtk/hm16)

Related Articles

Latest Articles