Banda Aceh, MISTAR.ID
Dua hektare lahan di wilayah Gampong Data Makmur Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh terbakar pada Minggu (11/6/23) malam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi karhutla sebagai dampak dua fenomena perubahan iklim yaitu El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).
“Jadi untuk karhutla di periode ini memang lebih berpotensi terjadi, karena kekeringan. Kemudian juga karena pengaruh suhu permukaan yang meningkat sehingga lahan-lahan mudah terbakar,” terang Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM), Nasrol Adil yang ditulis, Senin (12/6/23).
Terutama, lanjut Nasrol, daerah-daerah di wilayah Aceh bagian tengah seperti Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, dan wilayah pegunungan lainnya.
“Wilayah kaki bukit atau pegunungan ini sangat rentan dengan karhutla. Untuk hari ini dan kemarin, satelit kita belum ada terpantau titik panas, namun kita tetap minta agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar,” jelasnya.
Baca juga : Fenomena Pemanasan Suhu El Nino Dianggap Mengancam, Ini Lima Poin Mencegah Karhutla
Kepala Pelaksana Badan Pengendalian Bencana Aceh (BPBA) Ilyas mengatakan musim kemarau belakangan ini memang mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menghanguskan dua hektare lahan di Kabupaten Aceh Besar.
“Kebakaran lahan terjadi sekitar pukul 19.10 WIB. Luas lahan yang terbakar sekitar dua hektare. Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas, tapi kondisi terakhir api sudah dipadamkan,” sebutnya melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBA di Banda Aceh.
Dikatakannya, saat menerima informasi Karhutla, BPBD Aceh Besar langsung mengerahkan dua unit armada pemadam kebakaran (Damkar) ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman.
“Lahan di kawasan berbukit tersebut merupakan milik Syamsuar (42) warga sekitar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,” ucapnya. (antara/hm18)
