10.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

RSUP Adam Malik Digruduk Ormas Kepemudaan, Humas: Apa Hak Dia Menyerbu RS?

Medan, MISTAR.ID

Gedung administrasi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) digeruduk oleh kelompok massa dari salah satu Ormas Kepemudaan, Jumat (31/3/23).

Informasi diperoleh, massa mendatangi rumah sakit milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini lantaran keberatan atas kebijakan manajemen yang akan melakukan peralihan tenaga keamanan (satpam) dari sistem kontrak menjadi outsourcing.

Sub Koordinator Hukum, Organisasi dan Humas RSUP HAM, Rosario Dorothy Simanjuntak yang dikonfirmasi membenarkan jika RSUP HAM memang sedang melakukan peralihan bagi status satpam tersebut.

Baca Juga:Bayi Kembar Siam Dempet Dada Asal Batu Bara Meninggal di RSUP Adam Malik

“Kita memang lagi proses peralihan tenaga satpam ke outsourcing, tentu ada yang nggak setuju, tetapi peraturan (memang) mengharuskan,” ungkapnya.

Namun Rosario mengaku heran, kenapa malah Ormas yang justru keberatan dengan kebijakan internal rumah sakit.

“Apa hak dia menyerbu RS? Kan nggak ada urusannya sama dia, ini internal RS. Mereka datang menguasai gedung (administrasi) ini, kami nggak boleh keluar, yang di luar nggak boleh masuk,” ujarnya.

Baca Juga:Dirawat di RSUP Adam Malik, Seorang Warga Siantar Meninggal Terpapar Covid-19

Menurut Rosario, kebijakan peralihan tenaga satpam ini juga sudah sesuai dengan regulasi. Bahkan, lanjutnya, sudah ada surat dari Menpan RB dan edaran dari Kemenkes terkait keputusan ini.

“Sosialisasi juga sudah ada dilakukan berbulan-bulan lalu, jadi bukan tiba-tiba,” jelasnya.

Dia membeberkan, Ormas tersebut menuntut agar Satpam di RSUP HAM tetap menjadi pegawai kontrak bukannya dialihkan menjadi outsourcing.

Saat ini, tambahnya pihak rumah sakit telah meminta bantuan kepada kepolisian untuk melakukan pengamanan, mengingat lingkungan rumah sakit merupakan areal yang dilarang untuk menggelar aksi demontrasi.

“Sudah kami hubungi, baik Polsek Tuntungan dan Polrestabes Medan. Tapi memang kalau satpam yang demo kami tentu masih terima karena memang ada urusannya dengan kami. Tapi kalau Ormas itu, apa urusannya,” pungkasnya.

Sementara itu salah seorang satpam RSUP HAM mengatakan protes yang mereka lakukan hingga melibatkan Ormas, karena sebagian besar satpam di RSUP HAM merupakan warga sekitar.

Baca Juga:Bertambah 1, Pasien Gagal Ginjal Akut Meninggal Dunia di RSUP Adam Malik

Sebab dia berpendapat, kebijakan peralihan bagi unit satpam dari tenaga kontrak ke outsourcing itu dirasa kurang adil, karena para tenaga keamanan yang ada telah bekerja hingga selama 10-15 tahun lamanya di RSUP HAM.

“Jadi nggak terima. Kenapa nggak dari dulu dibuat outsourcing. Ini sudah 10-15 tahun baru dibuat,” katanya. (Anita/hm01)

Related Articles

Latest Articles