21.4 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Kasus Bullying Anak SD, Wali Kota Medan: Kegiatan Kurang Bagus harus Dihilangkan

Medan, MISTAR.ID

Baru-baru ini, Kota Medan dihebohkan dengan tewasnya seorang anak Sekolah Dasar (SD) lantaran tak tahan kerap mendapat bullying (diintimidasi).

Menanggapi hal itu, Wali Kota Medan, Bobby Nasution pun menyebut, anak yang meninggal dunia itu bukan mendapat perlakuan bullying di sekolah, melainkan di lingkungan tempat tinggalnya.

“Sangat kita sayangkan hal ini bisa terjadi. Di masa kanak-kanak, harusnya anak-anak bisa bermain. Oleh sebab itu, kegiatan yang mencontohkan tidak baik harus dihilangkan,” ucapnya usai rapat paripurna Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Medan ke 433 di gedung dewan setempat, pada Senin (3/7/23).

Baca juga: Bocah SD yang Tewas Diduga karena Dianiaya Sering Dirundung

Dijelaskan Bobby, dengan hilangnya kegiatan-kegiatan yang tidak baik, tentu akan membuat anak tak mencontohnya.

“Terkadang anak-anak kita ini hanya meniru, bukan ada maksud melukai, apalagi sampai membunuh. Karena itu, jika mereka melihat kegiatan baik, tentu hal yang baik juga yang mereka contoh,” jelasnya.

Adapun hal-hal negatif, sambung Bobby, seperti aksi begal, geng motor dan aksi kriminal lainnya yang beberapa bulan belakangan marak di Kota Medan.

“Berulang kali saya minta para penegak hukum untuk memberikan tindakan tegas kepada para pelaku kriminal. Dalam rapat paripurna tadi, juga saya tegaskan kembali. Semoga pihak-pihak berwajib bisa memberantas segala bentuk aksi kriminal yang ada dan Kota Medan menjadi kondusif,” pungkasnya.

Baca juga: 24,4 Persen Siswa di Indonesia Berpotensi Dirundung

Seperti diketahui, inisial I alias Baim pelajar kelas 2 SD meninggal diduga usai menjadi korban perundungan kakak kelasnya.

Orang tua Baim, inisial YN alias Butet mengatakan, anaknya sempat mengadu kepadanya sebelum meninggal. Pada Kamis (22/6/23), korban mendatangi lapak jualannya di depan Masjid Raya Al-Mashun usai pulang dari sekolah.

Saat itu, anak pertamanya ini mengeluh kesakitan, setelah dianiaya oleh kakak kelasnya sepulang dari sekolah.

“Dia kemarin dipukuli sama abang-abang kelasnya. kelas V dan VI, sementara anak saya kelas II. Pulang-pulang dia sudah nangis, ngadu dipukuli,” kata Butet.

Baca juga: Ini 4 Cara Mencegah Cyberbullying di Media Sosial

Dikatakan, malam harinya korban tiba-tiba mengalami demam tinggi hingga 2 hari lamanya dan langsung dibawa ke RSUD Pirngadi Medan.

“Tak lama setelah mendapatkan perawatan, korban pun dinyatakan meninggal. Tapi waktu kemarin sebelum dia meninggal, sempat bilang ada 5 orang yang menganiaya dia, orang dekat-dekat sini juga,” tutup Butet. (rahmad/hm16)

Related Articles

Latest Articles