11.8 C
New York
Wednesday, April 17, 2024

Dinas Peternakan Sumut Surati Kabupaten/Kota Antisipasi Virus Flu Babi Afrika

Medan, MISTAR.ID

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut Lies Handayani Siregar mengatakan pihaknya telah menyurati seluruh kabupaten/kota untuk mewaspadai penularan virus flu babi Afrika yang kini sudah masuk ke Riau.

“Jadi, kita selama ini sudah bersurat ke kabupaten/kota untuk melakukan pencegahan atau antisipasi virus flu babi Afrika ini,” sebut Lies kepada Mistar, Kamis (4/5/23).

Selain memberikan imbauan melalui surat, Lies mengatakan pihaknya juga telah membantu untuk melakukan kebersihan berupa disinfektan pada peternak babi di Sumut.

Baca Juga:Virus Flu Babi Afrika Kembali Merebak, Ini Langkah Antisipasi Dinas Hanpang Siantar

“Kami juga memberikan vitamin-vitamin ke peternak babi. Selanjutnya ya imbauan-imbauan untuk menyurati ke kabupaten/kota ya,” jelasnya.

Seperti diketahui, babi di peternakan Indonesia yang memasok ternak ke Singapura dipastikan telah terinfeksi virus demam babi Afrika. Pihak berwenang di Indonesia menguji sampel babi dari peternakan di Pulau Bulan setelah kiriman babi hidup yang dikirim ke Singapura ditemukan terinfeksi virus tersebut.

Virus itu ditemukan pada 20 April di bangkai babi di rumah potong hewan di Jurong di mana hewan tersebut disembelih untuk dimakan.

Baca Juga:Babi Asal Riau Positif Mengidap Virus Flu Babi Afrika

Kepala otoritas veteriner di Badan Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan Kepulauan Riau Honismandri mengatakan babi-babi tersebut kemungkinan terinfeksi oleh virus demam Afrika karena gejalanya berbeda dengan temuan kasus sebelumnya di Sumatera Utara dan daerah lain di Indonesia.

“Mereka tidak mengalami diare atau pendarahan. Babi-babi itu mungkin telah terinfeksi oleh babi hutan atau burung gagak yang bermigrasi dari pulau lain di dekatnya,” ucap Honismandri dikutip dari The Strait Times, Selasa (2/5/23).

Saat ini, Singapura telah menghentikan impor babi dari Pulau Bulan. Ia juga menambahkan peternakan sudah ditutup dan seluruh pengiriman babi hidup serta daging babi segar dari pulau itu dihentikan sejak 21 April 2023. (anita/hm14)

Related Articles

Latest Articles