14.7 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Terkait Covid-19, Malaysia Minta Jangan Bereaksi Berlebihan ke Turis Asal China

Kuala Lumpur, MISTAR.ID

Di tengah kekhawatiran atas situasi Covid 19 di China, Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia Tiong King Sing memperingatkan masyarakat untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap turis yang datang dari China.

“Juga tidak adil untuk menerapkan tindakan khusus pada turis dari China pada saat kedatangan mereka di titik masuk internasional Malaysia,” tambah Mr Tiong seperti dikutip media, Kamis (12/1/23).

“Beberapa pihak mengatakan kita tidak boleh mengizinkan turis dari China masuk ke Malaysia. Saya ingin meminta agar orang-orang tidak bereaksi berlebihan. Kami tidak bisa menerapkan kontrol khusus pada turis China, itu tidak adil,” kata Mr Tiong.

Baca juga: China akan Buka Kembali Perbatasan dengan Hong Kong setelah Melewati 3 Tahun Pandemi Covid-19

Sambil menekankan bahwa pemerintah akan memastikan kesehatan masyarakat sebagai prioritas, Mr Tiong menambahkan bahwa belum ada kasus Covid-19 yang dilaporkan dari wisatawan, termasuk dari China.

Secara terpisah, berbicara kepada wartawan pada Kamis (12/1/23), Menteri Kesehatan Malaysia Zaliha Mustafa mengatakan bahwa situasi Covid-19 masih terkendali dan sejauh ini pemerintah tidak perlu menutup perbatasan.

“Situasi Covid-19 terkendali dan kesadaran masyarakat masih baik, pada level yang tinggi. Dengan demikian situasinya tidak menjamin kami untuk menutup perbatasan,” kata Dr Zaliha menurut Bernama.

Dia mengatakan tidak ada infeksi atau gejala yang terdeteksi di titik masuk perbatasan meskipun Malaysia telah menerima kedatangan sekitar 7.000 turis dari China sejak 8 Januari.

Dr Zaliha, bagaimanapun, menekankan bahwa pemerintah mengambil tindakan pencegahan dengan menerapkan pendekatan tertentu di pos pemeriksaan negara untuk mengekang infeksi. Pada Selasa (10/1/23), Departemen Imigrasi Malaysia mengatakan akan mengoperasikan jalur khusus untuk turis dari China di titik masuk internasionalnya.

Baca juga: Korea Selatan Lacak Warga Negara China yang Hilang dari Karantina Covid-19

Wakil Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Dr Norhayati Rusli seperti dikutip media mengatakan, para turis yang diduga positif Covid-19 akan dirujuk ke pejabat kementerian kesehatan yang ditempatkan di lokasi.

Dilaporkan sebelumnya bahwa semua turis yang memasuki Malaysia perlu menjalani pemeriksaan suhu tubuh. Mereka yang ditemukan demam, bergejala atau telah menyatakan sendiri gejalanya akan dikirim ke pusat karantina atau ke otoritas kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pada Minggu, Free Malaysia Today melaporkan Mr Tiong mengatakan bahwa kementeriannya akan menempatkan petugas yang fasih berbahasa Mandarin di semua bandara internasional di Malaysia untuk membantu turis China yang tidak dapat berbicara bahasa Inggris.

Baca juga: Jepang akan Cabut Pembatasan Covid-19 pada Turis Asing Mulai Oktober

Mr Tiong sebelumnya menyarankan agar jalur khusus dibuat di bandara internasional ini untuk membantu mempercepat proses kedatangan turis dari China. Pekan lalu, Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengatakan bahwa keputusan pemerintah untuk memperketat kontrol perbatasan di tengah kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19 tidak dimaksudkan untuk mendiskriminasi satu negara.

Pada bulan Desember, Dr Zaliha mengatakan para turis yang telah ke China dalam 14 hari terakhir kedatangan mereka ke negara itu perlu menjalani tes antigen cepat. Mereka yang telah melakukan kontak dekat dengan orang-orang yang telah melakukan perjalanan ke China dalam 14 hari terakhir, atau menunjukkan penyakit seperti influenza atau infeksi pernapasan akut yang parah juga perlu dites Covid-19. (cna/hm09)

Related Articles

Latest Articles