New York, MISTAR.ID
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan merasa tak nyaman dengan hiasan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung di New York, Amerika Serikat (AS).
Erdogan merasa risih dengan warna-warni yang dipakai PBB dalam dekorasi sidang kali ini. Dia menilai, itu menjadi simbol LGBTQ.
“Salah satu masalah yang paling mengganggu saya adalah saat memasuki ruang sidang. Anda melihat warna LGBT di tangga dan tempat lain,” kata Presiden Turki ke 12 ini, dilasir dari stasiun televisi lokal, Haberturk, pada Sabtu (23/9/23).
Baca juga: Menyesal Ganti Kelamin dan Minta Mati, Transgender Kanada Ini Kutuk LGBTQ+
Dirangku dari NBC News, Erdogan mengaku berniat membahasnya dengan Sekretaris PBB, Antonio Guterres. Ini karena pemerintah Turki memang sudah memperketat pendiriannya terhadap kebebasan LGBTQ.
Hanya saja beberapa delegasi PBB menilai Erdogan salah menafsirkan 17 warna yang hadir dalam ruang.
Walaupun Guterres mendukung LGBTQ, namun tak ada warna pelangi di markas besar PBB yang mengkampanyekan isu tersebut. Juru bicara Guterres tak segera menanggapi permintaan pendapat terhadap statement Erdogan.
Baca juga: Protes Festival LGBTQ, Demonstran Bentrok dengan Polisi
Ada 17 warna mengelilingi area ruang sidang Majelis Umum PBB. Tak disangka-sangka menyoroti LGBTQ, warna-warni itu mencoba menafsirkan target Sustainable Development Goals (SDGs).
SDGs merupakan daftar hal yang wajib dilaksanakan masing-masing negara anggota. Tujuannya menghapus kelaparan, kemiskinan, memerangi perubahan iklim dan mendorong kesetaraan gender. (dtk/hm16)
