11.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Pilpres Putaran Kedua, Kemenangan Erdogan Naik dari Putaran Pertama

Turki, MISTAR.ID

Kemenangan Recep Tayyip Erdogan dalam Pilpres putaran kedua di Turki telah menjadi catatan baru. Namun kemenangan ini menyisakan banyak pekerjaan di negara tersebut. Demikian disampaikan Ketua Dewan Pemilu Turki (YSK).

Berdasarkan hasil suara pilpres putaran kedua, Erdogan unggul dengan perolehan 52,14 persen suara. Sementara pesaingnya Kemal Kilicdaroglu yang mengantongi 47,86 persen suara. Angka kemenangan ini bertambah dibandingkan pada putaran pertama. Pada putaran pertama 14 Mei tercatat, Erdogan mengantongi 49,52 persen suara.

Secara konstitusional Erdogan menang tipis melewati ambang batas dan ini menggambarkan betapa banyaknya tugas yang Erdogan kerjakan.

Erdogan harus mampu mengedepankan paradigma bahwa ia bukanlah presiden dari partai yang berkuasa saja, melainkan presiden dari seluruh masyarakat Turki.

“Erdogan harus mempunyai standar tinggi dan membuktikan dirinya mampu mencapai itu. Jangan sekadar menang,” kata Pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah, Minggu (28/5/23).

Baca Juga:Setelah Menang, Erdogan: Tidak Ada Yang Kalah Hari Ini

Menurut Teuku, Erdogan juga harus membuktikan bahwa kebijakan luar negeri Turki akan lebih baik dari sebelumnya. Sebab banyak kritikan atas perilaku Turki di Timur Tengah, seperti soal progres di Uni Eropa dan anggapan negara lain ke Turki yang bermain dua kaki dalam perang Rusia-Ukraina.

Oleh karena itu, katanya, Erdogan harus berani melakukan tindakan-tindakan global, harus pula mencoba berpikir berbeda dengan negara-negara mitra di Uni Eropa.

“Dia harus memperkaya ide dan memberikan terobosan, seperti melakukan reformasi di Dewan Keamanan PBB.” ujarnya.

Baca Juga:Tiga Kali Menang Pemilu Turki, Ini Seruan Erdogan   

Bicara kabinet, Erdogan didorong agar berani berbagi kursi dan melibatkan tokoh-tokoh di luar partainya untuk jabatan-jabatan strategis di luar posisi pertahanan dan keamanan. Ia juga harus dapat meyakinkan dalam negeri bahwa akan terjadi transisi kepemimpinan Turki yang secara alamiah tetapi terencana.

Hendaknya Erdogan berani melakukan reformasi di Dewan Kehormatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dan perlu berkoordinasi dengan negara-negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia).

“Erdogan perlu juga belajar dari konflik Rusia-Ukraina bahwa menciptakan perdamaian adalah hal yang mutlak di dunia. Turki hendaknya berani mengatakan kepada dunia bahwa Turki yang modern adalah yang cinta damai dan yang turut membantu menyelesaikan krisis-krisis dunia secara bermartabat.” (antara/hm17).

Related Articles

Latest Articles