12.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Filipina Waspadai Badai Mawar, Warga Dilarang Beraktivitas

Manila, MISTAR.Id

Badai Mawar melanda  Guam, Amerika Serikat (AS) bergerak dengan maksimum 96 meter per jam dengan hembusan 118 meter per jam. Topan tersebut diperkirakan akan memasuki provinsi bagian utara Negara Filipina.

Asisten Sekretaris Kantor Keamanan Sipil Filipina Raffy Alejandro mengatakan, bahwa pemerintah telah mendapat data soal arah angin topan, dan itu dapat berubah. Namun pemerintah tidak membuka ruang melonggarkan kewaspadaan.

Pemerintah Filipina sendiri sudah mulai mengevakuasi ribuan penduduk desa, menutup sekolah dan kantor dan melarang nelayan berlayar

“Meski bila matahari terlihat, cuaca saat ini tidak bisa diprediksi dan dapat berubah kapan saja jadi kami harus selalu berada di sisi keselamatan, di sini kami membicarakan potensi ancaman pada nyawa,” kata Raffy Alejandro, Senin (29/5/2023).

Baca Juga:ASEAN Siap Bantu Myanmar Tanggulangi Dampak Topan Mocha

Pemerintah Filipina mengatakan tentara, polisi, pemadam kebakaran dan kelompok-kelompok sukarelawan siap melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di provinsi-provinsi sebelah utara. Lebih dari jutaan paket makanan telah disiapkan untuk keadaan darurat.

Ia mengatakan, topan yang paling keras menghantam wilayah AS di Pasifik itu dalam dua dekade terakhiri. Angin membalikan mobil, menghancurkan atap rumah dan memadamkan listrik.

Wakil Gubernur Batanes Ignacio Villa mengatakan, lebih dari 4.800 orang di Provinsi Cagayan, Batanes, dan provinsi lain dievakuasi ke tempat tinggal darurat. Ia menambahkan angka warga yang dievakuasi diperkirakan akan naik mengingat evakuasi pencegahan sedang dilakukan di daerah rawan banjir dan longsor.

Baca Juga:Australia Selamatkan 11 Nelayan RI Usai Terdampar 6 Hari Akibat Topan

“Topan-topan, gempa bumi dan bencana alami telah menghancurkan kehidupan kami, kami tidak mampu untuk tidak mempersiapkan diri karena berpotensi kehilangan nyawa dan menyebabkan kerusakan besar,” kata dengan menambahkan bahwa penerbangan dari dan ke provinsi-provinsi tersebut juga telah dibatalkan.

Nelayan dan kapal penumpang juga sudah dilarang berlayar. Pemerintah melarang minuman beralkohol  setidaknya di salah satu provinsi.

Villa mengatakan pemerintah daerah meminjam tali pada penduduk desa yang tinggal di daerah resiko tinggi untuk memperkuat rumah mereka ketika topan mendekat. Setiap tahun kepulauan Filipina diterjang sekitar 20 topan dan badai. (republika/hm17).

 

Related Articles

Latest Articles