Jakarta, MISTAR.ID
Kasus dokter Richard Lee hingga kini belum menemui titik terang. Bahkan, titik damai dengan Kartika Putri, selaku yang melaporkan dr Richard Lee belum jelas. Lantas masih mungkinkah pintu damai terbuka?
“Wah itu kalimat dari dulu itu, tapi nggak ada-ada. Jadi inilah yang saya bilang, saya pengin tuh ada action, dari saya itu jelas banget kita mau perdamaian. Bisa dibuktikan dari chat pengacara saya sudah chat ke sana,” kata Richard Lee di dr Hen, Bintaro, Tanggerang Selatan.
Richard Lee membuka peluang, jika memang ingin ada perdamaian dia akan mempersilahkan Kartika Putri yang mempersiapkan waktu dan tempat. “Tapi, kalau misalnya memang perdamaian harus ada, ayolah kita tentukan harinya, tanggal, kumpul dimana,” lanjutnya.
Baca Juga:Ahli Kecantikan Richard Lee Berontak Dijemput Paksa dari Rumah
“Jangan cuma ngomong aja kita mau damai, tapi nggak. Diundang nggak mau datang, dihubungi ayolah kita damai dari kepolisian nggak mau bertemu, kan cuma ngomong doang. Kalau saya siap, tentukan tanggalnya, tentukan harinya, yuk kita datang sama-sama,” tambah dr Richard Lee.
Sementara itu disinggung soal sudah memaafkan Kartika Putri, Richad Lee mengaku tak ada dendam. “Saya nggak pernah ada dendam dengan siapapun. Saya tidak pernah benci dengan orang, tapi dengan perbuatannya,” katanya.
Dia pun mencontohkan nama Dinar Candy yang sempat menjadi rivalnya. Sebelumnya Richard sempat dituntut klinik yang menjadikan Dinar Candy brand ambassador sebelumnya, sebesar Rp100 miliar. Saat ini bahkan Richard menjadikan Dinar sebagai brand ambassador Dr Hen, yakni klinik miliknya.
Baca Juga:Bedanya Skincare Pemutih dan Pencerah Wajah yang Wajib Diketahui
“Buktinnya saya dengan Dinar candy salah satu bukti yang nyata, ya kalau misalnya saya kesal, dendam, saya menyimpan sesuatu, nggak mau saya kerja sama, sama dia. Ngapain saya kerja sama dengan Dinar Candy. Dia ngelaporin saya lo, saya digugat Rp100 miliar loh,” kata Richard Lee.
Sebelumnya Kartika Putri melaporkan dokter Richard Lee ke polisi usai berdebat soal skincare. Sampai saat ini proses kasus ini masih berjalan di Polda Metro Jaya. (detik/hm12)
