9.9 C
New York
Sunday, April 28, 2024

“Godzilla” Terbaru Tilis Tahun Depan

Jakarta, MISTAR.ID

Studio Jepang Toho mengumumkan bahwa akan ada angsuran terbaru dari “Godzilla” pada 2023.

The Hollywood Reporter melansir pada Jumat (4/11/22), bertepatan dengan Hari Godzilla sedunia atau perayaan “Mighty Godzilla” ke-68, studio Toho mengatakan sedang mempersiapkan film dan siap rilis dalam waktu dekat.

Film ini akan menjadi film “Godzilla” Jepang domestik pertama Toho sejak “Shin Godzilla” yang mendapat respon positif pada tahun 2016.

Proyek baru tersebut masih belum diberi judul, dan studio Toho masih merahasiakan detail cerita kembalinya monster raksasa di bawah air hingga saat ini.

Namun studio legendaris Jepang ini mengungkapkan bahwa film tersebut akan disutradarai oleh Takashi Yamazaki, yang memimpin “Doraemon” hingga “Space Battleship Yamato (2014).

Toho merilis poster teaser untuk film baru di saluran media sosialnya, termasuk tanggal rilis.

Film “Godzilla” pertama, diproduksi di Jepang setelah kehancuran Perang Dunia II, dibuat dan disutradarai oleh Ishirō Honda dan dirilis oleh Toho pada tahun 1954.

Hingga saat ini, properti tersebut terdiri dari 37 film, 32 dirilis oleh Toho, satu diproduksi oleh TriStar Pictures , dan empat diproduksi oleh Legendary Pictures dan menjadikannya sebagai salah satu waralaba paling sukses dalam sejarah layar lebar.

Legendary Television saat ini sedang mengembangkan serial “Godzilla” dengan produser dari Toho untuk Apple TV+.

Tak hanya film, Toho juga akan meluncurkan serial animasi Jepang “Godzilla Island”, yang belum pernah dirilis di AS, di saluran YouTube-nya pada pertengahan November.

Waralaba “Godzilla” tidak diragukan lagi telah mengalami pasang surut selama masa hidupnya yang panjang, tetapi binatang buas itu selalu muncul lebih kuat dari sebelumnya.

Angsuran terbaru dari Legendary dan Toho, “Godzilla Vs. Kong”, mencapai hal yang tampaknya mustahil pada awal tahun 2021. Film itu menghidupkan kembali bioskop box office pascapandemi dengan penjualan global sebesar 470 juta dolar Amerika atau senilai Rp7,3 triliun.(antara/hm01)

Related Articles

Latest Articles