Medan, MISTAR.ID
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, pengrajin kulit ketupat di Medan kebanjiran pembeli. Seperti Fitri seorang pedagang kulit ketupat yang ditemui saat sedang menganyam kulit ketupat dengan terampil dan cekatan.
Ia meneruskan usaha ketupat ini terhitung sudah lima puluh tahun. Dari mulai neneknya hingga sampai saat ini ibu fitri ialah generasi ketiga yang menjalani usaha kulit ketupat dan janur ini.
Ketupat menjadi salah satu kuliner yang sangat dicari oleh keluarga saat Hari Raya Idul Fitri tiba. Karena makanan ini sangat disukai oleh setiap keluarga dan juga kalangan. Apalagi ketupat sangat nikmat jika disajikan dengan lauk-pauk.
Tonton juga:Â Newsroom: Tahun Ini Pedagang Kurma di Medan Untung Berkali Lipat
Tampak ibu fitri sedang membuat anyaman kulit ketupat di toko tempat usahanya yang berada di Jalan Suka Ramai, Kota Medan, Sumatera Utara. Pada H-2 lebaran ini, pesanan ketupatnya sangat melunjak hingga seratus persen dari hari biasa.
Ia juga mengatakan, sudah tiga hari tidak tidur karena membuat anyaman ketupat. Fitri menyampaikan, mendapatkan bahan dasar daun kelapa ini dari luar Kota Medan seperti Lubuk Pakam, Tanjung Balai dan juga luar Sumatera Utara seperti daerah Tapak Tuan.
Dalam sehari ibu fitri sendiri dapat memproduksi kulit ketupat ini sebanyak puluhan ribu buah. Ia sudah memiliki pelanggan tetap saat lebaran tiba dan juga sudah memiliki pelanggan tetap setiap hari seperti tukang-tukang sate yang ada di Kota Medan.
Untuk harga kulit ketupat ini, Fitri membanderol dengan harga Rp8 ribu hingga Rp10 ribu per ikat (10 biji) untuk ukuran kecil. Sedangkan yang ukuran besar dengan harga Rp15 ribu per ikat. (Fiqih/hm21).
