9.9 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Bongkar Dapur: Sampah Organik Batok Kelapa Disulap Menjadi Bahan Bakar Alternatif

Medan, MISTAR.ID

Ditangan kreatif dan cerdas seorang ibu rumah tangga anak dua bernama ibu Arifah Simbolon yang saat ini berusia 63 tahun, sampah organik batok atau tempurung kelapa disulapnya menjadi bahan bakar energi alternatif. Yakni bahan untuk memanggang berbentuk briket arang hitam.

Tempat usahanya ini yang dinamakan rumah briket sudah berdiri sejak bulan juni tahun 2015 yang pada saat itu masih menggunakan alat-alat manual.

Dengan adanya bantuan dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Koperasi dan UMKM tahun 2019, Arifah dapat bantuan hibah alat-alat yang lebih canggih. Sehingga mendapatkan hasil arang yang lebih banyak dan memulai usahanya kembali di tahun 2020.

Kegiatan ini Ia lakukan tepat dibelakang rumahnya yang berlokasi di Jalan Bajak II, Komplek ITM nomor 114, Kota Medan, Sumatera Utara. Arifah menggunakan tungku pembakaran tempurung kelapa atau disebut tungku pirolisis. Nah setelah batok menjadi arang dan sudah menghitam, lalu dimasukan kedalam mesin penepung.

Tonton juga: Bongkar Dapur: Salad Buah dan Bakso Gajah Jajanan Viral di Kota Medan

Berdasar Tesis Saat Kuliah

Inilah Arifah Simbolon berusia 63 tahun, Ia mendapatkan ide atau gagasan dari hasil penelitian tesisnya saat kuliah. Ide usaha ini timbul bersama ibu-ibu yang mereka namakan macan ganas atau emak-emak cantik Gang Nasional.

Selain itu, mendapatkan ide ini karena resah terhadap banyaknya sampah dan limbah yang merusak alam di seputaran lingkungannya. Kemudian mereka menyulap sampah organik ini menjadi bahan bakar alternatif.

Nah dengan tungku bernama pirolisis ini batok kelapa dibakar selama 2 jam agar bisa dinyatakan menjadi arang dan indikasi menjadi arang asap pembakaran tidak kelihatan lagi. Untuk proses menghaluskan arang sampai jadi tepung waktunya 1 jam.

Sementara itu, untuk bahan baku seperti kayu, ranting dan sebagai bahan dasar organik ini didapat dari kerjasama bersama Pemko Medan yang diberikan secara gratis.

Tonton juga: Bongkar Dapur: Proses Pembuatan Hio Jelang Imlek di Medan

Proses Pembuatan dan Kelebihan

Untuk proses pembuatan limbah organik dari batok kelapa ini menjadi bahan bakar alternatif arang. Pertama dilakukan pemilahan sampah organik, lalu batok kelapa dimasukkan ke dalam tungku bakar. Selanjutnya arang dimasukkan ke mesin penghalus kemudian arang halus diaduk bersama lem kanji dan dicetak dengan ukuran diameter 20 centimeter dan panjang 5 centimeter. Dan terakhir dijemur di bawah sinar matahari.

Keunggulan produk briket milik Arifah ini ialah tidak memiliki limbah karena setiap bahan organik yang mereka bakar yang menghasilkan asap. Asap ditangkap dengan metode destilasi yang berubah menjadi asap cair.

Arifah memasarkan bahan bakar briketnya ini melalui media sosial. Pelanggannya mulai dari restoran jepang, restoran korea dan pedagang sate. Untuk wilayah pemasarannya sendiri meliputi wilayah seperti Aceh Tengah, Aceh Besar, Aceh Singkil, Tarutung, Padang Sidempuan dan Pekanbaru.

Kedepan, Arifah berharap ada rumah-rumah briket lainnya yang bisa jadi mitra. Agar dapat memenuhi permintaan seperti export. Ia mengatakan saat ini tidak dapat menjamah export karena kapasitas pembuatan terbatas hanya seratus kilogram. Sedangkan kalau export minimal satu kontainer atau seberat 26 ton. (Fiqih/Dinda/hm21).

Related Articles

Latest Articles