12.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Topang Bisnis, Bos Evergrande Jual Aset Pribadi Rp15,6 T

Jakarta, MISTAR.ID

Chairman Evergrande Xu Jiayin harus menjual aset pribadi senilai US$1,1 miliar atau setara Rp15,6 triliun (kurs Rp14.262 per dolar) untuk menopang bisnis properti perusahaannya.

Selain itu, Xu Jiayin juga dikabarkan telah menjual jet pribadi dan beberapa rumah di Guangzhou, Shenzhen, bahkan Hong Kong. Dana segar yang didapat dari hasil menjual aset tersebut digunakan untuk menjaga operasional bisnisnya.

Xu Jiayin harus membayar gaji staf, pelunasan beberapa bunga obligasi dan utang ke beberapa investor. Dana tersebut juga habis digunakan untuk menyelesaikan beberapa proyek properti di China.

Baca juga:Dolar Bertahan Ketat di Asia, Investor Tunggu Data Inflasi AS

“Sejauh ini Xu Jiayin secara pribadi menggalang dana untuk melanjutkan kelangsungan hidup usahanya, Evergrande,” kata China Business News dikutip dari CNN Business, Rabu (17/11/21).

Walau nilai saham Evergrande anjlok hingga 80 persen, beberapa waktu terakhir sahamnya sempat naik 4,3 persen di bursa saham Hong Kong. Evergrande juga mencoba untuk menyimpan asetnya agar terhindar dari kebangkrutan.

Diketahui, raksasa properti ini memiliki utang mencapai US$300 miliar. September lalu, perusahaan mengumumkan akan menjual US$1,5 miliar saham Bank Shengjing ke perusahaan manajemen aset pelat merah.

Menurut Bloomberg Billionaires Index, Xu Jiayin dikabarkan memiliki harta senilai US$7,9 miliar atau setara Rp112 triliun. Sejauh ini, Evergrande masih berupaya keras menghindari kebangkrutan dengan membayar bunga jatuh tempo pada setiap obligasi.

Saat ini saja, masih terdapat obligasi jatuh tempo yang harus dibayarkan dalam bentuk dolar. Obligasi tersebut diperkirakan akan jatuh tempo pada akhir bulan ini.

Di lain sisi, S&P Global Ratings juga menurunkan peringkat kredit Aoyuan Group, perusahaan pengembang yang berbasis di Guangzhou.

Penyebab penurunan rating disinyalir akibat tidak adanya uang tunai yang cukup untuk membayar utang dan mungkin akan menjadi krisis utang dalam waktu dekat.

Akibat hal tersebut, saham Aoyuan anjlok hingga 30 persen di bursa saham Hong Kong dalam waktu satu bulan.

Baca juga:Siapa Xu Jiayin, Pengembang Properti China di Ambang Kolaps dengan Utang Rp4.260 Triliun

Fitch Ratings and Moody juga menurunkan peringkat Kaisa Group, pengembang perumahan, dari C menjadi CCC-. Ini disebabkan karena Kaisa gagal membayar bunga obligasi dalam bentuk dolar. Kini saham Kaisa dihentikan sementara dalam bursa Hong Kong.

Sebagai informasi, masalah yang dihadapi perusahaan properti di China juga terjadi pada sejumlah pengembang ternama, seperti Fantasia Holdings dan Modern Land. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles