12.8 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Nilai Ekspor Komoditas Pertanian asal Sumut Tertinggi di Indonesia

Medan, MISTAR.ID

Nilai ekspor komoditas pertanian asal provinsi Sumatera Utara tertinggi di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi pada Gebyar Ekspor Tahun 2021 di Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFD) Graha Segara Belawan, Medan, Jumat (31/12/2021). Acara ini juga berlangsung secara virtual dan dihadiri oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Total nilai eksport itu disebutkan mencapai Rp27 triliun pada 2021. Pada acara tersebut, Sumatra Utara mengekspor 102,9 ton komoditas pertanian dengan nilai Rp2,2 triliun. Jumlah ini mencapai 18,75 persen dari total nilai komoditas yang diekspor. Komoditas pertanian yang diekspor antara lain minyak kelapa sawit, kultur jaringan lilium, pakan ternak, kopi, rempah dan sayur.

Di sisi lain, menurut Edy, ada empat negara yang ingin mengimpor sabut kelapa. Namun sayang, Sumatra Utara belum mampu memenuhinya.

Baca juga:Eksport Karet Sumut Merosot

“Kita nomor satu se-Indonesia, ditambah ini Rp2,2 triliun totalnya sudah Rp27 triliun. Untuk yang ini (102,9 ton) terbanyak itu pakan ternak. Kita akan pacu ini termasuk sabut kelapa,” kata Edy.

Lebih lanjut, Edy nilai ekspor komoditas pertanian terus meningkat sehingga nilai tukar petani juga kian tinggi.

“Kita akan dorong terus, dengan begitu nilai tukar petani-petani kita akan semakin tinggi dan pertumbuhan ekonomi kita lebih cepat membaik,” kata Edy.

Volume komoditas ekspor yang dilepas pada acara ini mencapai mencapai 1,3 juta ton atau senilai Rp 14,4 triliun. Komoditas-komoditas pertanian ini berasal dari 34 provinsi di Indonesia dan bakal dikirim ke 124 negara.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo optimis volume ekspor komoditas pertanian asal Indonesia akan bertambah tiga kali lipat pada tahun depan.
“Ini membuktikan tidak ada daerah yang tidak melakukan ekspor. Tahun depan kita wujudkan ekspor tiga kali lipat dari ini,” Limpo.

Baca juga:40 Ton Pakan Ternak Asal Sumut Diekspor ke Singapura

Menurut Limpo, sektor pertanian menjadi penyangga utama pertumbuhan ekonomi nasional kurun dua tahun terakhir. Tepatnya saat pandemi mulai merebak.

Berdasarkan data BPS, hanya PDB di sektor pertanian yang pertumbuhannya positif pada Triwulan II 2020 lalu. Yakni 16,4 persen. Sementara sektor lainnya mengalami kontraksi.

“Kemudian nilai ekspor pertanian Januari-Desember 2021 sebesar Rp451,77 triliun naik 15,79 persen dibanding 2019 yang hanya Rp390,19 triliun,” kata Limpo. (bisnis/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles