5.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Investor Tempuh Langkah Ini Ketika Saham Turun

Medan, MISTAR.ID

Berinvestasi saham tidak selamanya menunjukkan tren kenaikan alias menghasilkan cuan sepanjang waktu. Dalam berinvestasi saham, ada kalanya  pergerakan harga suatu saham dapat berfluktuasi atau mengalami naik dan turun secara signifikan.

Salah satu situasi yang kerap membuat para investor saham panik adalah  ketika harga suatu saham turun karena berbagai faktor. Untuk itu, investor perlu mempertimbangkan langkah-langkah yang diambil, khususnya hal-hal yang bisa memicu kerugian yang  signifikan.

Pertama, tidak panik ketika harga saham yang ada dalam portofolio mengalami potential loss atau harga sahamnya lebih rendah ketimbang harga saham saat investor membelinya.

Baca Juga: Saham China dan Hong Kong Jatuh

“Apalagi jika harga saham terus merosot. Berusahalah untuk tetap tenang dan jangan panik. Kepanikan bisa memicu pengambilan keputusan yang tergesa-gesa, seperti menjual sekaligus semua saham yang merosot tersebut. Keputusan yang didasarkan pada emosi panik seringkali berbuah kerugian besar. Maka investor dapat mencari alternatif lain dalam memitigasi kerugian lebih besar ke depan,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumut, Muhammad Pintor Nasution dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/3/23).

Kedua, investor bisa memutuskan untuk mengoleksi  saham-saham yang sudah tergolong murah atau ketika harga saham tersebut sedang mengalami penurunan .  Metode investasi ini bisa diaplikasikan diikuti dengan pertimbangan kinerja keuangan dan prospek bisnis perusahaan di masa depan.

“Dengan demikian, hal ini juga berpotensi  membawa harga saham yang sebelumnya  turun, kembali naik jika situasi pasar global dan domestik ikut membaik,” terang Pintor.

Baca Juga: AS Minta ByteDance Jual Sahamnya di TikTok

Ketiga, mempersiapkan diri ketika menghadapi  kerugian. Dalam berinvestasi saham, investor  berpeluang mengalami kerugian  ketika menjual saham tersebut. Jika memang situasinya tak bisa lagi diselamatkan dan tak ada tanda-tanda bahwa perusahaan akan kembali bangkit dari kondisinya yang terpuruk, memutuskan untuk menjual saham di harga yang rendah bisa menjadi pilihan yang tepat.

“Keputusan ini dikenal dengan aksi cut loss, untuk menghindari kerugian yang semakin besar jika harga saham terus melorot. Tanda investor harus melakukan cut loss juga bisa dengan melihat kinerja perusahaan yang sahamnya dimiliki tidak baik, sedangkan kondisi ekonomi relatif stabil begitu pun dengan perusahaan yang bergerak di industri yang sama. Menjual saham di harga yang cukup rendah di situasi tersebut bisa menghindarkan investor dari risiko kerugian yang lebih banyak lagi,” jabarnya.

Sehingga saat melakukan investasi saham, investor sudah harus siap dengan berbagai hal yang tak terduga. Harga saham bisa naik dan turun tanpa diduga, sehingga hal penting yang harus dilakukan adalah mengikuti strategi yang sudah dipersiapkan dalam menghadapinya.(Anita/hm02)

 

 

Related Articles

Latest Articles