8 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Ekspor di Sumut pada Desember 2022 Turun 17,83 Persen

Medan, MISTAR.ID

Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara (Sumut) pada Desember 2022 mengalami penurunan dibandingkan November 2022, yaitu dari US$1,02 miliar menjadi US$842,86 juta atau mengalami penurunan sebesar 17,83 persen bila dibandingkan pasa bulan sebelumnya (November 2022).

Dikatakan Ketua Tim Teknis Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Dinar Butar-Butar sektor industri masih mendominasi untuk ekspor di Sumut yaitu sebesar 94,07%.

“Golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar pada Desember 2022 terhadap November 2022 adalah golongan karet dan barang dari karet sebesar US$13,38 juta (24,09%),” kata Dinar, Selasa (14/2/23).

Baca juga: Ekspor Sumut Turun 14,85 Persen di September 2022

Pangsa pasar terbesar ekspor Sumut di dominasi oleh Tiongkok sebesar US$133,07 juta diikuti Amerika Serikat sebesar US$124,80 juta dan India sebesar US$66,28 juta. Kontribusi ketiganya mencapai 38,46 persen.

“Sedangkan ekspor ke kawasan ASEAN 13,93%. Menurut kelompok negara utama tujuan ekspor pada Desember 2022, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai US$286,83 juta atau 34,03%,” jelasnya.

Di sisi lain, nilai impor Sumut pada Desember 2022 sebesar US$482,78 juta. Nilai impor ini juga turun sebesar 4,63 persen dibandingkan November 2022 yang mencapai US$506,19 juta. Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor
mengalami kenaikan sebesar 12,79 persen.

“Nilai impor menurut golongan penggunaan barang Desember 2022 dibanding November 2022, barang modal naik sebesar 1,39 persen, barang konsumsi naik 20,29 persen sedangkan bahan baku/penolong turun sebesar 8,50 persen,” terangnya.

Baca juga: Nilai Ekspor Sumut Turun 1,03%

Adapun pada Desember 2022, golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah golongan bahan bakar mineral sebesar US$25,28 juta atau -23,39%, sedangkan golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah pupuk sebesar US $30,92 juta atau 172,70%.

“Sementara nilai impor terbesar berasal dari Tiongkok yaitu US$143,79 juta dengan perannya mencapai 29,78 persen dari total impor Sumatera Utara, diikuti Singapura sebesar 77,91 juta atau 16,14% dan Malaysia sebesar US$51,73 juta atau 10,71%,” pungkas Dinar. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles