Jakarta, MISTAR.ID
Warung atau kios diperbolehkan menjual Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg di tengah usaha pembatasan pembelian tabung gas subsidi di tahun 2024 ini.
Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution menerangkan, warung-warung kecil yang mau menjual LPG 3 kg wajib mendaftarkan diri ke agen.
Alfian menggarisbawahi, warung-warung itu juga harus memasang merchant apps Pertamina untuk memeriksa profil pembeli tabung gas subsidi tersebut.
“Kios ini akan kita buat ibarat perpanjangan dari pangkalan, memasang merchant apps, jadi yang utama merchant apps ada,” sebutnya saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (3/1/24).
Melalui merchant apps itu, kata Alfian, data pembeli dapat langsung dikonfirmasi warung-warung penjual LPG 3 kg ke database Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dan data on-demand yang telah dikumpulkan Pertamina.
“Kita dapat memantau mengontrol pembelian di situ. Jadi mereka tetap bisa melakukan pembelian di sana selama merchant apps nya ada di sana dan terhubungan dengan sistem data kita,” paparnya.
Baca juga:Beli LPG 3 Kg Pakai KTP, Kabag Perekonomian Siantar Sebut Progres 70 Persen
Regulasi saat ini memberikan akses jual LPG 3 kg kepada pengecer maksimal 20%. Jatah yang lebih besar dikerjakan oleh pangkalan penyalur. Pertamina menargetkan pemasaran LPG 3 kg tahun ini mampu ditekan di bawah alokasi yang ditetapkan di level 8,03 juta ton.
Menurut Alfian, target itu cukup beralasan usai pemerintah mendorong kebijakan verifikasi pembelian tabung gas subsidi dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) efektif per 1 Januari 2024.
“Ini akan kita lakukan di bawah target, diharapkan subsidi tepat LPG dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) walaupun kuota 2024 zero growth, coba direalisasikan di bawah dari jatah itu,” katanya.
Baca juga:Pemkab Simalungun Mulai Terapkan Beli Gas LPG 3 Kg Pakai KTP Per 1 Januari 2024
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan total konsumsi LPG tahun ini akan mencapai 8,6 juta ton dari 2 segmen pasar, tabung gas subsidi dan komersial.
Diwacanakan alokasi untuk LPG subsidi diberikan maksimal 8,03 juta ton dan LPG komersial menutup sisanya minimal sekitar 570.000 ton. (bsns/hm16)
