12.1 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Wow! Arung Jeram di Asahan Kembali Diminati Rafting Eropa

Asahan, MISTAR.ID

Pengarungan jeram sungai Asahan kini mulai diminati kembali oleh rafting eropa setelah ‘tidur’ hampir dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Operator rafting lokal mulai membidik kembali melakukan kegiatan pengarungan di sungai yang memiliki kesulitan jeram ketiga di dunia ini, dengan menghadirkan peserta dari manca negara utamanya negara-negara eropa.

“Hampir dua tahun memang selama pandemi tak ada aktivitas pengarungan internasional. Akhir tahun ini kami mulai membuka kembali mengajak rafting-rafting Eropa main di sini,” kata Alfred Ginting, penyelenggara Toba Caldera International Adventure Festival Asahan River, di Desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) kepada wartawan, Sabtu (26/11/22).

Baca Juga:Ini Manfaat Olahraga Arung Jeram untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Alfred menyebut melandainya pandemi di Indonesia dan mulai longgarnya pengetatan para turis mancanegara masuk, dijadikannya kesempatan bagi atlet pengarungan mancanegara untuk datang menikmati keindahan alam serta mencoba pengarungan sungai Asahan yang hulu airnya berasal dari Danau Toba.

“Ini sudah mulai diminati lagi, rafting mancanegara mulai datang ke sini,” kata dia.

Ada 10 peserta internasional yang ikut ambil bagian dalam kesempatan tersebut berasal dari berbagai negara seperti Belanda, Italiy, Jerman, Ceko, Francis, Norwegia dan Australia. Mereka mempertandingkan dua kelas yakni race dan slalom.

Potensi arus jeram di sungai Asahan sah disebut sebagai salah satu terbaik di dunia bahkan menjadi yang ketiga setelah sungai Zambesi di Afrika dan Colorado di Amerika Serikat. Namun menurutnya kebanyakan rafting mancanegara kesulitan datang ke sini karena belum banyak infrastruktur pendukung kegiatan utamanya home stay serta fasilitas lainnya.

“Kalau antusias yang datang ke sini dari luar itu banyak. Cuma aksesnya banyak yang enggak tau kalau tidak difasilitasi atau tidak ada pendamping. Di sini belum ada homestay. Mereka masih menumpang. Tinggal di rumah masyarakat sekitar,” kata dia.

Kata Alfred, arus jeram sungai Asahan memiliki karakter khusus yang tak dimiliki tempat pengarungan. Karakteristik arus yang stabil serta cocok dilakukan sepanjang tahun.

Baca Juga:Usai Arung Jeram, Menparekraf Sandiaga Uno Bantu Nenek Ngatemi

“Kalau di eropa mereka harus menyesuaikan musim. Suhu air di sini juga hangat, tidak terlalu dingin. Mereka suka,” katanya.

Ia berharap dengan banyaknya peserta mancanegara yang datang mencoba pengarungan sungai Asahan ini bisa menjadikan daerah ini semakin dikenal atas potensi arusnya.

“Harapan kita setelah ini mereka bisa promosi ke negaranya menceritakan bagaimana keseruan bermain di sini,” sebutnya.

Mewakili pejabat pemerintahan setempat Kapolres Asahan AKBP Roman Smaradhana Elhaj yang hadir dalam acara pembukaan tersebut secara seremonial mendukung penuh terselenggaranya kegiatan dengan harapan, hal ini dapat dijadikan daya bangkit ekonomi masyarakat.

“Harus disupport dan didukung kegiatan seperti ini. Apalagi sehabis pandemi. Semoga bisa membangkitkan gairah pariwisata kita,” ujarnya. (perdana/hm12)

Related Articles

Latest Articles