11.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Robot Percakapan ‘Mantan’ Elon Musk , Para Pakar Dibuat Melongo

Jakarta, MISTAR.ID

Platform ChatGPT viral di media sosial lantaran berbagai kemampuannya yang bikin para akademisi berdecak kagum. Apa sebenarnya keistimewaannya?

Chatbot alias robot yang membalas percakapan ini disebut dapat memberi tahu pengguna cara membuat kode situs web, menulis pesan dari Sinterklas, hingga berbicara seperti gadis.

Teknologi unik ini sendiri dikembangkan oleh perusahaan kecerdasan buatan OpenAI, yang pernah didirikan oleh Elon Musk, manusia terkaya dunia yang juga CEO Twitter. Musk sendiri sudah keluar dari perusahaan itu saat ini.

Di situs resminya, OpenAI menyatakan ChatGPT dibuat untuk berinteraksi dengan pengguna “dengan cara percakapan”.

“Format dialog memungkinkan ChatGPT untuk menjawab pertanyaan tindak lanjut, mengakui kesalahannya, menantang premis yang salah, dan menolak permintaan yang tidak pantas,” bunyi keterangan web tersebut.

Chatbots bukanlah teknologi baru, tetapi ChatGPT telah membuat banyak pakar teknologi terkesan dengan kemampuan untuk meniru bahasa manusia dan gaya berbicara, sambil memberikan informasi yang koheren dan sesuai topik.

Baca juga:Wow! Warga Beijing Kini Bisa Naik Taksi Robot

Platform itu menarik perhatian banyak pengguna karena mampu menangani feedback soal jawabannya. Selain juga merevisinya dengan cepat, laman tersebut menyebutnya seperti berkomunikasi dengan robot.

Di media sosial, banyak yang telah mem-posting interaksi mereka dengan bot yang terkadang aneh dan lucu.

“Saya menemukan batasan terbesar untuk menggunakannya adalah imajinasi saya!” kata jurnalis video Cleo Abram seraya membagikan video yang isinya meminta bot untuk “menjelaskan fusi nuklir dalam gaya pantun jenaka.”

Dikutip dari NBC, beberapa pakar berteori Google bisa kehilangan nilainya sebagai mesin pencari No.1 karena kesuksesan awal chatbot.

Darrell Etherington, redaktur pelaksana situs web teknologi TechCrunch, menggambarkan permintaan pencarian ChatGPT sesederhana jika pengguna sedang bermalas-malasan dengan rekan kerja atau berinteraksi dengan dukungan pelanggan di situs web.

“hasilnya persis seperti yang saya cari – bukan daftar hal-hal yang mungkin dapat membantu saya menemukan apa yang saya cari jika saya bersedia meluangkan waktu, yang dikembalikan oleh Google,” dia menjelaskan.

Ketertarikan publik pada chatbot AI datang dengan kekhawatiran beberapa orang yang mengatakan platform itu dapat digunakan oleh aktor jahat yang memintanya menjelaskan sesuatu seperti cara merancang senjata atau cara merakit bahan peledak rakitan.

Dikutip dari The Guardian, profesor, programmer, hingga jurnalis disebut bisa kehilangan pekerjaan hanya dalam beberapa tahun setelah chatbot terbaru dari OpenAI yang didirikan Elon Musk mengejutkan pengguna dengan kemampuan menulisnya.

Dan Gillmor, profesor jurnalisme di Arizona State University, pernah menguji kemampuan menulis AI dengan memberinya salah satu tugas untuk mahasiswanya. Yakni, menulis surat kepada seorang kerabat yang berisi nasihat tentang keamanan dan privasi online.

Baca juga:‘Robot Penjaga’ Kompor Gas Perintah via Telegram Buatan Anak MAN

“Jika Anda tidak yakin tentang keabsahan sebuah situs web atau email, Anda dapat melakukan pencarian cepat untuk melihat apakah orang lain telah melaporkannya sebagai penipuan,” tulis AI tersebut.

Lantaran itu, Gillmor mengaku akan memberikan ChatGPT nilai yang bagus jika platform itu adalah mahasiswanya.

“Saya akan memberikan ini nilai yang bagus,” kata Gillmor, “Akademisi memiliki beberapa masalah yang sangat serius untuk dihadapi.”

ChatGPT, adalah evolusi terbaru dari keluarga GPT AI penghasil teks. Dua tahun lalu, tim AI sebelumnya GPT3, mampu menghasilkan opini untuk Guardian, dan ChatGPT memiliki kemampuan lebih lanjut yang signifikan. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles