15.2 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Google Dituntut di Texas, Ambil Data Biometrik Pengguna Tanpa Izin

Washington, MISTAR.ID

Perusahaan raksasa teknologi Google diduga mengumpulkan data biometrik pengguna, di antaranya data sidik jari. Apakah hal itu melanggar aturan?

Jaksa Agung Texas, Amerika Serikat, Ken Paxton menggugat Google pada Kamis lalu, dan menuduh perusahaan tersebut telah melanggar undang-undang privasi biometrik negara bagian karena mengumpulkan rekaman suara dan pengenalan wajah, sidik jari, tanpa persetujuan pengguna.

Gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik Midland County Texas, mengklaim aplikasi seperti teknologi pengenalan wajah di foto Google, serta penggunaan teknologi pengenalan suara dan produk rumah lainnya, merupakan pelanggaran undang- undang privasi biometrik negara bagian alias Capture or Use of Biometric Identifier Act.

Baca Juga:Google dan Apple Hadapi Penyelidikan Anti Persaingan di Meksiko

Capture or Use of Biometric Identifier Act mengharuskan perusahaan meminta persetujuan pengguna saat mengumpulkan pengenal biometrik mereka, yakni pemindaian retina atau iris, sidik jari, voiceprint atau catatan geometri tangan atau wajah.

“Dengan sangat menentang undang-undang itu, Google telah atau setidaknya sejak 2015 mengumpulkan data biometrik dari orang-orang Texas yang tak terhitung jumlahnya dan menggunakan wajah dan suara mereka untuk melayani tujuan komersial Google,” isi tuntutan kepada Google.

Di platform Foto Google, perusahaan memindai gambar yang diunggah untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan subjek dalam foto, termasuk orang-orang yang mungkin tidak menyadari bahwa wajah mereka akan dianalisis atau disimpan.

Perusahaan juga diduga mendengarkan omongan orang-orang Texas, tanpa memperhatikan apakah seorang pembicara telah menyetujui suaranya direkam atau didengarkan oleh aplikasi.

“Di seluruh negara bagian, setiap hari orang Texas menjadi sapi perah yang diperah oleh Google untuk mendapatkan keuntungan,” kata pengaduan itu.

Baca Juga:Ayo Coba! Ini Cara Meningkatkan Peringkat Website di Hasil Pencarian Google

Texas adalah salah satu dari sedikit negara bagian dengan undang-undang yang mengatur penggunaan data biometrik, dan ini menandai kedua kalinya Texas menerapkan undang-undang untuk mengajukan gugatan terhadap sebuah perusahaan, setelah sebelumnya dilakukan pada 2009.

Pada Februari lalu negara bagian mengklaim alat penandaan foto Facebook yang sekarang ditutup – yang merupakan subjek dari penyelesaian privasi biometrik US$650 juta juga telah melanggar undang-undang biometrik Texas.

Texas memiliki beberapa tuntutan hukum yang sedang berlangsung terhadap Google, termasuk dua kasus perlindungan konsumen lainnya dan kasus antimonopoli yang menargetkan dominasi Google dalam periklanan digital, menurut laporan Bleeping Computer. (cnn/hm12)

Related Articles

Latest Articles