6.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Ponsel Dapat Digunakan Peretas Memantau Seseorang

Jakarta, MISTAR.ID

Kegunaan dari smartphone atau ponsel pintar begitu banyak dan keunikan itu digunakan para peretas atau hacker lewat sensor cahaya pada perangkat tersebut.

Riset dari Tim Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat (AS) membeberkan smartphone bisa berguna menjadi alat pelacakan dalam menentukan tempat dan kegiatan seseorang.

Dirangkum dari IFL Science, pada Rabu (24/1/24), para hacker mampu memanfaatkan sensor cahaya ponsel dalam memantau seseorang. Pemeriksaan cahaya ambeien dimanfaatkan telepon seluler untuk mendeteksi tingkat sinar sekitar dan menyesuaikan kecerahan berdasarkan kebutuhan, apabila pengaturan otomatis aktif.

Baca juga:Cara Cek Tilang Elektronik Lewat Ponsel

Fitur-fitur handphone (HP) lainnya membutuhkan izin pemakai supaya aplikasi dapat mengaksesnya, seperti kamera atau mikrofon. Sedangkan sensor cahaya lazimnya tidak memerlukan izin. Itulah yang dipercaya para ahli dapat dieksploitasi

“Tim mengembangkan algoritma yang dapat memakai variasi tangkapan sensor cahaya untuk merekonstruksi gambar interaksi sentuhan seseorang dengan ponsel mereka, seperti menggulir,” sebut ketua tim peneliti, Yang Liu.

Pihaknya uji coba algoritma itu pada tablet Android di pasaran dalam sejumlah skenario, termasuk duduk di depan layar dan memakai patung manekin, potongan karton atau tangan manusia untuk merabanya.

Baca juga:Cara Cek Tilang Elektronik Pakai Ponsel, Konfirmasi Agar STNK Anda Tidak Terblokir

Tim memantau apakah algoritma mampu mendeteksi gerakan Ketika menonton video. Dalam seluruh kondisi, hasilnya menunjukkan bahwa data sensor cahaya bisa digunakan mendeteksi interaksi dengan layar dan membuat gambar dari interaksi tersebut.

Apabila aktivitas tersebut terdengar agak membimbangkan, ada syarat tertentu supaya lokasi dapat dilacak.

Di studi itu hanya satu frame setiap 3,3 menit cukup lambat sehingga siapapun yang mencoba menerima gambar dari sensor cahaya akan kesusahan mengikuti interaksi ponsel secara komputasi waktu nyata. Jika menerima foto diambil dari video alami, maka mungkin cukup buram.

Baca juga:CEO Microsoft Tuding Kemudahan Pengaturan Standar Google di Ponsel Sebagai Penipuan

Penyelesaian yang diajukan untuk menghindari peretasan dengan menganjurkan akses ke sensor cahaya ambeien dengan pembatasan khusus. Pemakaian Android juga harus memberikan izin dengan cara serupa seperti permintaan kamera atau mikrofon.

Tim juga mengusulkan untuk membatasi kemampuan sensor, menjaga presisi dan kecepatan cukup rendah dalam mencegah gambar beresolusi tinggi, juga menempatkan pengawasan di sisi peralatan. (vv/hm16)

Related Articles

Latest Articles